{"id":3063,"date":"2025-11-03T12:41:30","date_gmt":"2025-11-03T12:41:30","guid":{"rendered":"https:\/\/www.coinspeaker.com\/id\/?p=3063"},"modified":"2025-11-04T01:34:57","modified_gmt":"2025-11-04T01:34:57","slug":"prediksi-harga-aster-merosot-usai-airdrop-tahap-2-picu-kontroversi-dan-tuduhan-wash-trading","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.coinspeaker.com\/id\/prediksi-harga-aster-merosot-usai-airdrop-tahap-2-picu-kontroversi-dan-tuduhan-wash-trading\/","title":{"rendered":"Prediksi Harga Aster – Merosot Usai Airdrop Tahap 2 Picu Kontroversi dan Tuduhan Wash Trading"},"content":{"rendered":"

Harga token Aster (ASTER) tiba-tiba anjlok lebih dari 20% hanya dalam beberapa hari setelah peluncuran Airdrop Tahap 2 yang kontroversial. Dari sebelumnya di atas $2.00, harga ASTER kini terkoreksi tajam ke $1.55. Komunitas langsung bereaksi keras, terutama setelah muncul dugaan alokasi tidak adil, manipulasi internal, dan praktik wash trading. Situasi semakin memanas ketika DeFiLlama menghapus data volume Aster dari platform mereka karena dugaan spoofing.<\/p>\n

Di tengah sentimen yang mulai negatif, para trader mulai mengalihkan fokus ke proyek lain yang dianggap lebih transparan seperti Bitcoin Hyper ($HYPER) yang telah mengumpulkan dana presale lebih dari $25,6 juta atau sekitar 426 miliar rupiah.<\/p>\n

Kontroversi Airdrop dan Penghapusan Data Volume Guncang Komunitas<\/b><\/h2>\n

Kejadian bermula ketika DeFiLlama<\/a> secara tiba-tiba menghapus data volume perpetual milik Aster pada 6 Oktober.<\/p>\n

Alasan utamanya, volume perdagangan Aster menunjukkan korelasi nyaris sempurna 1:1 dengan pasangan aset perpetual di Binance.<\/p>\n

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa aktivitas pasar telah dimanipulasi secara artifisial, menimbulkan kecurigaan besar terhadap praktik wash trading.<\/p>\n

\"Airdrop<\/p>\n

Sejumlah analis on-chain dan pengawas protokol, termasuk salah satu pendiri 0xngmi, menyuarakan kekhawatiran terkait integritas data Aster.<\/p>\n

Sementara platform lain seperti Hyperliquid menampilkan pola desinkronisasi yang wajar, Aster justru meniru volume Binance secara ekstrem.<\/p>\n

Korelasi ini bahkan lebih kuat di beberapa pasangan perdagangan Ethereum, yang akhirnya membuat beberapa agregator volume memutuskan untuk sementara menghapus Aster dari daftar mereka.<\/p>\n

Masalah ini muncul bersamaan dengan distribusi Airdrop Tahap 2. Banyak pengguna mengeluhkan hasil alokasi yang sangat rendah dibandingkan aktivitas perdagangan mereka.<\/p>\n

Salah satu pengguna dengan volume $2 juta hanya menerima sekitar $100 ASTER. Kasus lain menunjukkan wallet dengan $100 juta dari referral hanya mendapatkan 338 ASTER.<\/p>\n

Ketimpangan ini menimbulkan spekulasi bahwa wallet crypto<\/a> milik bot atau pihak dalam proyek menerima alokasi yang jauh lebih besar dibandingkan pengguna biasa.<\/p>\n

Aster Akui Kesalahan Alokasi, Distribusi Diundur 48 Jam<\/b><\/h2>\n

Tekanan dari komunitas terus meningkat. Akhirnya, akun resmi X milik Aster mengakui adanya kesalahan dalam proses distribusi.<\/p>\n

Dalam pernyataan publiknya, tim menyebutkan bahwa mereka menemukan ketidaksesuaian data yang berdampak pada alokasi token $ASTER untuk sejumlah pengguna.<\/p>\n

\"Grafik<\/p>\n

Mereka menegaskan bahwa sebagian besar alokasi seharusnya tidak berada di bawah ambang minimum berdasarkan snapshot akhir di setiap epoch.<\/p>\n

Sebagai respons, Aster memberikan tenggat waktu 48 jam<\/a> bagi pengguna yang merasa dirugikan untuk memilih pengembalian dana dalam bentuk USDT alih-alih menerima token ASTER.<\/p>\n

Selain itu, biaya transaksi akan dikembalikan ke pengguna sehari setelah distribusi ulang dilakukan. Meskipun distribusi baru dijadwalkan ulang ke tanggal 20 Oktober, kerusakan terhadap reputasi Aster sudah terlanjur terjadi.<\/p>\n

Prediksi Harga Aster – Tekanan Jangka Pendek dan Harapan Jangka Panjang<\/b><\/h2>\n

Meski reputasi proyek tengah terguncang, data dari Dune Analytics justru menunjukkan peningkatan adopsi pengguna.<\/p>\n

Dalam waktu 24 jam, Aster berhasil menarik 20.195 pengguna baru, sehingga total pengguna kini mencapai 3,24 juta.<\/p>\n

\"Chart<\/p>\n

Total value locked (TVL) pun mencapai $1,43 miliar atau sekitar 23,8 triliun rupiah, dengan pendapatan kumulatif senilai $254 juta.<\/p>\n

Namun, semua angka tersebut belum mampu meredam sentimen pasar yang rapuh menjelang epoch airdrop berikutnya.<\/p>\n

Secara teknikal, harga Aster tengah menguji support penting di kisaran $1,50 hingga $1,56. Pola simetris yang terbentuk di chart menunjukkan potensi breakdown menuju $0,90 dalam jangka pendek, setara dengan 15 ribu rupiah.<\/p>\n

Berikut indikator populer yang menggambarkan kondisi Aster saat ini:<\/p>\n