Arus Masuk Whale di Binance Anjlok, Investor Ritel Terus Menjual Bitcoin

Binance mencatat penurunan arus masuk, sementara Bitcoin terus mengalami tekanan jual dari investor ritel yang membuat harganya tertahan di sekitar $90.000

Alvaro Pradipta By Alvaro Pradipta Updated 5 mins read
Arus Masuk Whale di Binance Anjlok, Investor Ritel Terus Menjual Bitcoin

Key Notes

  • Arus masuk Bitcoin dari investor besar ke Binance telah turun ke level terendah dalam siklusnya.
  • Pemegang Bitcoin besar memilih untuk tidak memperdagangkan BTC di bursa.
  • Bitcoin mencatat arus masuk ke CEX sebanyak 1.208 koin dalam 24 jam terakhir.
  • .

Data terbaru dari CryptoQuant menunjukkan penurunan tajam dalam pergerakan koin dari investor besar (whale) ke bursa kripto terbesar, Binance. Fenomena ini mengisyaratkan bahwa para pemegang Bitcoin utama kini cenderung menyimpan aset mereka, bukan untuk melakukan aksi jual, sehingga berpotensi mengurangi tekanan jual di pasar.

Sikap holding dari investor besar ini bertolak belakang dengan aksi jual dari para investor ritel. Hal ini dapat terlihat dari sedikitnya arus masuk bersih yang masuk ke bursa terpusat (CEX) dalam 24 jam terakhir.

Investor Besar Menahan Diri: Arus Masuk Bitcoin ke Binance Menurun Tajam

Para pemegang Bitcoin skala besar (wholecoiner) kini menunjukkan perilaku menahan aset (holding) yang sangat kuat. Mereka memindahkan lebih sedikit koin ke bursa seperti Binance, yang merupakan bursa dengan likuiditas tertinggi.

Menurut analisis dari CryptoQuant, arus masuk wholecoiner ke Binance telah menurun tajam sejak akhir tahun 2024, sebuah indikasi bahwa tekanan jual (sell pressure) sedang mereda, tepat di saat pasar membutuhkan stabilitas.

Analis tersebut mencatat bahwa para whale—yaitu dompet yang menyimpan minimal 1 BTC—kini bertransisi menjadi investor jangka panjang dan memilih untuk tidak menjual.

Secara umum, ketika para investor besar menyimpan koin mereka di luar bursa terpusat (CEX), sinyal yang ditunjukkan seringkali bersifat bullish, meskipun masih ada risiko penurunan dalam jangka pendek.

Menyusutnya suplai BTC yang tersedia di bursa secara otomatis memperkecil pasokan likuid di pasar.

Pergerakan ini berdampak positif, yaitu mampu meningkatkan kepercayaan investor serius yang memiliki tujuan jangka panjang. Optimisme ini diperkuat oleh berita dari entitas institusional.

Salah satunya adalah laporan bahwa perusahaan treasury Bitcoin ternama milik Michael Saylor, Strategy, sedang bersiap untuk melakukan pembelian Bitcoin lebih lanjut. Perusahaan tersebut saat ini sudah menyimpan 660.624 BTC, yang nilainya mencapai sekitar $58,5 miliar. Konsistensi para pemain besar ini menjadi jangkar bagi keyakinan pasar.

Kontras Perilaku Pemegang Bitcoin: Institusi Akumulasi, Retail Menjual

Meskipun arus masuk dari investor besar (wholecoiner) ke Binance mengalami penurunan signifikan—mengindikasikan sikap menahan jual—ternyata investor ritel menunjukkan perilaku sebaliknya.

Selama 24 jam terakhir, data dari CoinGlass memperlihatkan adanya arus masuk bersih sebesar 1.208 BTC ke bursa terpusat (CEX) terkemuka, sebuah sinyal yang mengarah pada potensi aksi jual jangka pendek oleh investor kecil.

Tekanan jual dari investor skala kecil inilah yang mendorong pasar ke zona volatilitas tinggi saat ini, di mana Bitcoin berfluktuasi antara $88.000 dan $90.000.

Saat ini, harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar $89.500, masih turun hampir 30% dari rekor tertinggi yang sempat dicapai pada Oktober lalu di level $126.198.

BTC Price - Bitcoin

Namun, jika melihat gambaran yang lebih luas, kepercayaan investor jangka panjang justru menguat. Dalam 30 hari terakhir, platform CEX secara kolektif mencatat arus keluar bersih (net outflow) sebesar 50.927 BTC. Arus keluar masif ini menandakan adanya akumulasi Bitcoin yang disimpan ke dalam cold storage atau dompet pribadi.

Secara keseluruhan, jumlah total BTC yang tersimpan di bursa terkemuka telah menyusut drastis, turun dari 3,44 juta pada 26 Januari menjadi 2,49 juta saat ini.

Penurunan pasokan likuid ini adalah indikator fundamental yang positif. Selama arus masuk dari wholecoiner terus menurun dan akumulasi berlanjut, tren ini berpotensi memberikan dukungan harga yang kuat bagi Bitcoin dan pasar kripto secara luas dalam jangka panjang, meskipun pasar harus menahan gejolak jangka pendek yang disebabkan oleh penjualan ritel.

Bitcoin Hyper: Solusi Layer-2 Bitcoin Bertenaga Solana — Raup Hampir $30 Juta dalam Presale

Para investor tampaknya mempertimbangkan untuk mengakumulasi daftar coin baru potensial. Salah satu proyek kripto terbaru yang sedang naik daun adalah Bitcoin Hyper (HYPER), proyek yang berencana membangun jaringan layer-2 untuk Bitcoin.

Bitcoin Hyper (HYPER), sebuah proyek Layer-2 yang ambisius, terus menjadi topik hangat di pasar kripto berkat performa presale-nya yang fenomenal. Hingga saat ini, proyek ini telah berhasil mengumpulkan dana hampir $30 juta dari investor di seluruh dunia—setara dengan sekitar Rp480 miliar.

Jumlah ini mengukuhkan $HYPER sebagai salah satu crypto presale terbaik yang terjadi di tengah koreksi pasar.

Bitcoin Hyper - Bitcoin

Kesuksesan ini didorong oleh dua faktor utama: utilitas teknologi dan imbal hasil investasi. Saat ini, harga token $HYPER dalam masa presale berada di level $0,013405. Selain harga yang dianggap menarik untuk proyek yang bertujuan menyelesaikan masalah skalabilitas Bitcoin dengan kecepatan setara Solana, daya tarik utama lainnya adalah program staking awal yang ditawarkannya.

Investor yang berpartisipasi dalam presale memiliki kesempatan untuk langsung melakukan staking dan menikmati imbal hasil tahunan (APY) yang menggiurkan, yakni sebesar 40%.

Kombinasi antara janji teknologi yang revolusioner—menciptakan kontrak pintar berkecepatan tinggi di jaringan Bitcoin—dengan yield yang tinggi ini berhasil menarik minat besar dari investor ritel maupun dompet bernilai tinggi (high-net-worth wallets).

Ini menunjukkan pergeseran fokus pasar dari spekulasi semata ke investasi pada proyek yang menawarkan fondasi utilitas yang kuat dan imbalan yang jelas.

Anda dapat mengunjungi artikel kami yang membahas tentang prediksi harga Bitcoin Hyper untuk mengetahui seberapa tinggi potensi harga token ini. Selain itu, pastikan juga Anda mengikuti panduan cara beli Bitcoin Hyper untuk memastikan pembelian yang aman melalui situs web resminya.

 

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

Berita Bitcoin, Berita Kripto
Alvaro Pradipta

Alvaro Pradipta adalah analis crypto dan penulis senior di CoinSpeaker Indonesia dengan spesialisasi pada Bitcoin, Ethereum, dan aset digital berkapitalisasi besar. Dengan latar belakang di bidang Teknologi Informasi, Alvaro memiliki kemampuan untuk membedah aspek teknis blockchain sekaligus menjelaskan implikasinya terhadap harga dan adopsi. Sejak 2018, Alvaro aktif menulis ulasan pasar harian, analisis teknikal, dan liputan event crypto internasional. Gaya tulisannya memadukan analisis berbasis data dengan wawasan tren global, menjadikannya salah satu penulis yang banyak diikuti oleh pembaca setia CoinSpeaker Indonesia.

Artikel Terkait