Key Notes
- Bitcoin Hyper mendekati presale $30M berkat daya tarik infrastruktur DeFi dan fokus pada usability Bitcoin.
- Staking APY 39% dan komitmen token menandakan dukungan investor jangka panjang.
- Presale ini berpotensi menjadi entry point strategis sebelum DeFi memasuki siklus baru jelang 2026. .
DeFi mengubah crypto dari sekadar buy and hold menjadi ekonomi on chain yang benar benar berjalan. Pengguna sekarang bisa swap token, meminjam dengan collateral, mencari yield, sampai memindahkan stablecoin antar aplikasi hanya lewat smart contracts. Angka pasar memperlihatkan skalanya.
DeFi menyimpan $118,4B atau sekitar Rp1,982 kuadriliun dalam total value locked, lalu suplai stablecoin berada di sekitar $310,1B atau sekitar Rp5,191 kuadriliun yang menjaga likuiditas tetap hidup. DEX bahkan mampu mencatat sekitar $11B volume 24 jam.
DeFi Mendorong Ekonomi On Chain dan Presale Besar
DeFi memberi alternatif yang terasa langsung. Pengguna tidak perlu mengandalkan bank atau broker untuk menukar aset, mengatur pinjaman, atau memindahkan stablecoin ke aplikasi lain.
Smart contracts menjalankan logika transaksi secara otomatis, lalu pengguna menyelesaikan aksi dalam hitungan menit.

Perubahan itu terlihat jelas di data yang ada. Total value locked DeFi mencapai $118,4B atau sekitar Rp1,982 kuadriliun, sementara suplai stablecoin berada di sekitar $310,1B atau sekitar Rp5,191 kuadriliun.
Angka stablecoin ini berperan sebagai bahan bakar likuiditas karena stablecoin menjaga trading dan lending tetap lancar di banyak aplikasi. Volume DEX sekitar $11B dalam 24 jam atau sekitar Rp184 triliun menegaskan bahwa DeFi sudah keluar dari status niche.
Pasar yang makin aktif seperti ini biasanya membuka ruang bagi proyek infrastruktur yang membawa narasi baru. Bitcoin Hyper ($HYPER) masuk ke jalur itu lewat rencana membangun Layer 2 yang mendukung DeFi dengan fokus pada peningkatan usability Bitcoin.
Presale HYPER sudah mendekati $30M. Dana saat ini berada di $29,7M atau sekitar Rp497 miliar, lalu proyek ini termasuk presale yang sedang tren menuju 2026.
Bitcoin Hyper Membuat Likuiditas Bitcoin Lebih Bisa Dipakai
Bitcoin Hyper ($HYPER) membawa ide yang sederhana, lalu mengeksekusinya lewat narasi yang tegas. Proyek ini ingin membuat likuiditas yang terhubung ke Bitcoin terasa mudah dipakai, bukan hanya disimpan.

Pengguna bisa memindahkan value lebih cepat, membayar fee lebih rendah, lalu menggunakan BTC untuk aksi on chain yang lebih praktis seperti swapping, staking, dan interaksi dengan DeFi apps.
Pendekatan ini juga menyasar kebiasaan pasar yang sudah terbentuk. Banyak orang memandang BTC sebagai aset yang kuat, namun base layer Bitcoin punya batasan pada speed dan programmability.
Bitcoin Hyper mencoba menghadirkan pengalaman yang terasa lebih modern tanpa meminta pengguna meninggalkan ekosistem Bitcoin. Fokusnya tetap pada pemanfaatan likuiditas yang terkait Bitcoin, lalu proyek mendorong penggunaan yang lebih aktif di aplikasi.
Lingkungan yang Lebih Ramah Aplikasi untuk Developer
Developer sering ingin membangun produk yang terasa responsif, mudah dipakai, dan kompatibel dengan pola penggunaan dApp. Bitcoin Hyper menempatkan pesan yang jelas untuk sisi developer.
Proyek ini ingin menghadirkan lingkungan yang lebih app friendly di atas Bitcoin, sehingga developer bisa meluncurkan produk DeFi, pembayaran, dan pengalaman on chain baru yang biasanya sulit berjalan di base layer.
Tooling yang mendukung aplikasi menjadi bagian penting dalam pitch ini. Proyek menekankan ide bahwa developer tidak perlu meminta pengguna meninggalkan Bitcoin untuk merasakan pengalaman dApp yang lebih modern.
Narasi tersebut mengarah pada target yang cukup spesifik, yaitu membuat likuiditas bertema Bitcoin lebih usable dalam ekosistem aplikasi yang bergerak cepat.
Presale Tumbuh Cepat dan Staking 39% APY
Momentum terlihat dari presale. HYPER sudah mengumpulkan lebih dari $29,7M atau sekitar Rp497 miliar, lalu angka itu makin dekat ke milestone $30M atau sekitar Rp502 miliar.

Skala raise ini membuat HYPER masuk ke jajaran presale crypto terbesar di siklus ini, lalu sering kali pembeli awal membaca sinyal seperti ini sebagai tanda adanya lebih dari sekadar cerita jangka pendek.
Staking menambah dorongan lain. Proyek menawarkan staking APY 39%, sehingga pendukung awal bisa mengejar passive income sambil menunggu exchange listings.
Claybro, seorang crypto analyst dan YouTube personality dengan lebih dari 130.000 subscribers, menyebut HYPER sebagai koin receh crypto terbaik. Kombinasi utility, staking, dan pertumbuhan presale yang cepat membuat proyek ini terus mendapat sorotan.
Presale HYPER Mendekati $30M Saat Permintaan Menguat dari Staking dan Utility
Bitcoin Hyper menarik perhatian saat pasar mempertahankan demand DeFi. Proyek mencoba menghubungkan likuiditas yang terkait Bitcoin ke lingkungan dApp yang lebih cepat dan lebih usable, lalu angka presale memantulkan cerita itu.
Presale HYPER sudah melampaui $29,7M atau sekitar Rp497 miliar dengan harga token $0.013475. Staking ikut memperjelas perilaku holder. Staking APY berada di 39%, lalu lebih dari 1,3 miliar token HYPER sudah masuk ke staking pool.

Angka itu menyiratkan porsi pembeli yang cukup besar mengambil posisi untuk jangka lebih panjang, terutama saat investor mencari setup yang bisa ikut terdorong bila aktivitas DeFi terus meningkat menuju 2026.
Pembelian BTC sering terlihat konservatif karena aset ini sudah “menang” di banyak narasi pasar. Presale seperti HYPER memberi karakter yang berbeda karena presale menawarkan upside lebih tinggi lewat narasi infrastruktur baru.
Roadmap yang berjalan sesuai rencana bisa membuat implied market cap yang rendah terlihat menonjol dari sisi potensi gains jika dibandingkan meme coins besar atau utility plays yang sudah mapan pada 2026.
Pembaca yang ingin memahami konteks lebih rapi bisa mulai dari membaca prediksi harga Bitcoin Hyper agar dapat memetakan ekspektasi yang orang bawa ke proyek ini.
Selain itu, panduan cara beli Bitcoin Hyper membantu pembaca menyusun langkah yang lebih terstruktur, terutama saat pembaca ingin menilai presale dengan pendekatan yang lebih disiplin.
Akun X (Twitter) resmi proyek biasanya menampilkan pembaruan singkat yang cepat, sementara Telegram resmi proyek sering menjadi ruang diskusi komunitas dan update yang lebih real time.
Laman resmi proyek juga layak pembaca kunjungi untuk memeriksa informasi presale, detail staking APY 39%, serta perkembangan dana yang sudah mencapai $29,7M atau sekitar Rp497 miliar.
Kombinasi tiga kanal ini membantu pembaca tetap mengikuti arah proyek tanpa merasa terseret hype yang tidak perlu.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.