Harga XRP: Potensi Naik 850% atau Crash 50%? Pandangan Analis Terbelah

Jika pola historis terus berulang, XRP berpotensi naik hingga 850%, tetapi risiko koreksi 50% tetap menghantui di tengah lemahnya dorongan ETF.

sulastri By sulastri Updated 4 mins read
Harga XRP: Potensi Naik 850% atau Crash 50%? Pandangan Analis Terbelah

Key Notes

  • Harga XRP saat ini berada di titik kritis, dengan potensi kenaikan ekstrem maupun penurunan tajam.
  • Pola historis menunjukkan bahwa fase di bawah 50-week SMA sering menjadi sinyal awal reli besar.
  • Arus masuk ETF yang melambat menambah ketidakpastian terhadap kemampuan harga untuk bangkit.
  • .

Harga XRP berada dalam fase yang penuh ketidakpastian setelah gagal mempertahankan area support $2.0. Sejak level tersebut ditembus, pergerakan harga cenderung bergerak satu arah ke bawah, memicu kebingungan di kalangan investor mengenai arah selanjutnya.

Arus dana masuk ke spot XRP ETF juga belum mampu memberikan dorongan signifikan bagi harga. Kondisi ini menempatkan XRP di titik persimpangan penting, di mana potensi reli besar masih terbuka, tetapi risiko koreksi tajam juga semakin nyata jika tekanan jual berlanjut hingga akhir tahun.

Harga XRP Masih Berada di Titik Persimpangan

Di tengah koreksi pasar crypto yang lebih luas, harga XRP kembali melemah sekitar 3,2% dan turun hingga $1.84 atau sekitar Rp30.678. Situasi ini mendorong munculnya pandangan yang saling bertolak belakang dari para analis. Trader senior Peter Brandt menyampaikan pandangan yang relatif bearish terhadap struktur harga XRP saat ini.

Brandt menilai harga XRP berpotensi turun tajam hingga mendekati $1 atau sekitar Rp16.676 apabila pembeli gagal menembus pola bearish yang sedang terbentuk.

Grafik Harga XRP Peter Brandt

Sumber : Twitter Peter Brandt

Ia menyoroti kemunculan pola double-top, sebuah struktur teknikal yang secara luas dianggap sebagai sinyal pembalikan arah yang kuat. XRP sendiri telah mencetak dua puncak harga signifikan sepanjang tahun ini, dengan neckline support utama berada di sekitar $2.

Namun, sebagian analis lain memandang situasi ini secara berbeda dan tetap optimistis bahwa XRP mampu bertahan di atas area $2.0 dalam jangka menengah.

Saat ini, harga salah satu crypto terbaik ini tercatat telah bergerak di bawah 50-week simple moving average selama sekitar 70 hari berturut-turut, sebuah kondisi yang sering menjadi bahan perdebatan di kalangan trader teknikal.

Pola Historis di Bawah 50-Week SMA Picu Reli Besar

Meski tekanan jangka pendek masih terasa, analis pasar Steph yang dikenal dengan akun Steph_iscrypto di platform X melihat potensi titik balik yang mulai terbentuk.

Ia mencatat bahwa XRP telah bergerak di bawah 50-week SMA sejak aksi jual besar terakhir dimulai. Kondisi ini memang mencerminkan momentum bearish, tetapi data historis menunjukkan bahwa fase tersebut sering kali menjadi awal reli besar.

Grafik XRP dalam beberapa tahun

Menurut analisis grafik mingguan Steph, pola serupa telah muncul tiga kali sejak 2018. Setelah XRP mencapai puncak $3.31 pada Januari 2018, harga turun di bawah 50-week SMA pada Juni dan bertahan di bawah level tersebut selama sekitar 70 hari.

Setelah mencapai dasar di $0.245, XRP kemudian melonjak lebih dari 200% hingga menyentuh $0.764 pada September. Pola yang hampir sama kembali terlihat pada akhir 2021. Saat itu, XRP bergerak di bawah 50-week SMA selama sekitar 49 hari sebelum bangkit hampir 70% pada awal 2022.

Kemunculan terbaru terjadi pada 2024, ketika XRP berada di bawah 50-week SMA selama kurang lebih 84 hari. Periode tersebut diikuti reli tajam yang mendorong harga hingga puncak $3.66 pada Juli 2025, mencerminkan kenaikan sekitar 850%.

Saat ini, setelah sempat bergerak di atas 50-week SMA sepanjang sebagian besar 2025, XRP kembali turun di bawah level tersebut sejak Oktober dan telah menghabiskan sekitar 66 hari di bawahnya.

Jika pola historis ini kembali terulang, reli sebesar 857% dari area rendah saat ini di sekitar $1.81 dapat mendorong harga XRP menuju kisaran $17.30. Bahkan dalam skenario yang lebih konservatif, kenaikan sekitar 428% masih berpotensi membawa harga ke area $9.55.

Indikator Teknikal Mulai Memberi Sinyal Campuran

Analis lain dengan nama Chart Nerd menambahkan bahwa indikator Relative Strength Index untuk XRP telah memasuki area oversold. Sementara itu, indikator MACD mulai menunjukkan tanda-tanda awal stabilisasi.

chardnerd

Kombinasi ini sering kali diartikan sebagai fase transisi, di mana tekanan jual mulai melemah meskipun konfirmasi pembalikan tren belum sepenuhnya terbentuk.

Perbedaan antara sinyal teknikal jangka pendek dan pola historis jangka panjang inilah yang membuat proyeksi harga XRP menjadi sangat terbelah. Pasar kini menunggu konfirmasi apakah area saat ini akan menjadi dasar akumulasi baru atau justru awal dari koreksi yang lebih dalam.

Apakah XRP ETF Mampu Mendukung Kenaikan Harga

Performa spot XRP ETF menjadi faktor penting lain yang diamati pasar. Produk investasi ini telah mencatat 32 hari arus dana masuk berturut-turut, mencerminkan sentimen positif yang cukup kuat.

Data dari SoSoValue menunjukkan bahwa pada 17 Desember, net inflow harian mencapai $18.99 juta atau sekitar Rp316 miliar, sementara akumulasi total inflow telah menembus $1 miliar atau sekitar Rp16,67 triliun lebih awal minggu ini.

Meski mencatat enam minggu inflow beruntun, momentum tersebut mulai melambat dalam dua minggu terakhir. Perlambatan ini membantu menjelaskan mengapa harga XRP gagal melanjutkan kenaikan seiring meningkatnya permintaan ETF sebelumnya.

Tanpa percepatan inflow baru, dorongan naik dari sisi institusional terlihat belum cukup kuat untuk mengimbangi tekanan jual di pasar spot.

Berita Kripto, Berita Prediksi Harga
sulastri

Sulastri adalah penulis konten crypto dan Web3 yang juga investor sejak 2017. Kecintaannya pada teknologi blockchain menjadikannya mitra ideal bagi proyek kripto yang ingin tampil menonjol. Ia dikenal karena kemampuannya menyederhanakan konsep rumit menjadi konten yang engaging, strategis, dan tepat sasaran.

Artikel Terkait