Prediksi Harga Bitcoin: PPI AS Turun 0,1%, BTC Bertahan di Atas Breakout Segitiga Rp1,87 Miliar

Inflasi grosir melunak ke 2,6%/tahun, dorong sentimen positif di pasar crypto. Temukan potensi kenaikan Bitcoin dan peluang presale BTC Hyper. Baca selengkapnya di sini!

Alvaro Pradipta By Alvaro Pradipta rinaldy Editor rinaldy Updated 8 mins read
Prediksi Harga Bitcoin: PPI AS Turun 0,1%, BTC Bertahan di Atas Breakout Segitiga Rp1,87 Miliar

Bitcoin saat ini diperdagangkan di harga Rp1.874.871.596 ($113.884), dengan volume harian yang menembus Rp927,3 triliun ($56,3 miliar), mencerminkan kenaikan sebesar 2,25% dalam 24 jam terakhir. Pergerakan ini terjadi di tengah kondisi makroekonomi yang mulai melunak, menyusul turunnya angka inflasi produsen AS pada bulan Agustus.

Indeks Harga Produsen Inti (core PPI)—yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi—mengalami penurunan sebesar 0,1% secara bulanan, jauh di bawah ekspektasi analis yang memproyeksikan kenaikan 0,3%. Inflasi tahunan inti pun melandai ke 2,8%, turun dari revisi angka bulan Juli di 3,4%.

Bagi Bitcoin, data inflasi grosir yang lebih lemah ini meningkatkan harapan pasar terhadap kemungkinan pendekatan moneter yang lebih longgar dari Federal Reserve. Para trader pun kini fokus pada grafik harga untuk mengkonfirmasi potensi breakout.

Kejutan dari PPI dan Respons Pasar

Rilis data PPI bulan Agustus menjadi penurunan pertama dalam empat bulan terakhir—kejutan bagi para ekonom yang sebelumnya memperkirakan akan terjadi kenaikan lanjutan. PPI utama (headline) turun 0,1% secara bulanan, kontras dengan revisi kenaikan 0,7% pada Juli. Jika dilihat dari basis tahunan, inflasi grosir melandai dari 3,1% ke 2,6%.

Detail laporan mengonfirmasi tren perlambatan tersebut. Harga permintaan akhir untuk sektor jasa mengalami penurunan sebesar 0,2%, setelah sebelumnya naik 0,7% pada Juli. Sementara itu, harga barang hanya naik tipis 0,1%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,6%. Core PPI untuk barang jadi tetap di 2,8%, level tertinggi sejak akhir 2023.

Data ini mengurangi tekanan terhadap The Fed, membuat pasar kini mulai memposisikan diri ke arah kebijakan yang lebih dovish untuk pertemuan September. Untuk aset berisiko seperti Bitcoin, latar belakang ini menciptakan ruang tumbuh, terutama ketika tekanan inflasi mulai memudar.

Poin-poin penting dari rilis PPI:

  • PPI utama turun 0,1% pada Agustus vs ekspektasi +0,3%
  • Inflasi PPI tahunan melambat ke 2,6% dari 3,1%
  • Core PPI menyusut ke 2,8%, terendah sejak awal 2024

Perkembangan Regulasi dan Perubahan Global

Data makro bukan satu-satunya penggerak pasar minggu ini. Di Amerika Serikat, Cboe mengumumkan rencana peluncuran kontrak futures Bitcoin dan Ethereum berdurasi 10 tahun, menunggu persetujuan dari regulator. Produk ini dikenal sebagai “continuous futures”, mirip dengan perpetual swap yang umum di pasar offshore, namun tetap berada di bawah pengawasan regulator AS.

Produk ini akan memungkinkan institusi untuk mempertahankan eksposur jangka panjang tanpa perlu melakukan rollover secara berkala—perubahan struktural yang diperkirakan akan meningkatkan partisipasi investor institusi.

Di sisi lain, pemerintah Kyrgyzstan memperkenalkan rancangan undang-undang yang bertujuan menciptakan cadangan crypto yang didukung negara, serta meluncurkan operasi mining nasional. Proposal ini akan mendiversifikasi kepemilikan negara melalui tokenisasi, stablecoin, hingga akumulasi Bitcoin secara langsung.

Sementara itu, Ketua SEC AS, Paul Atkins, meluncurkan inisiatif bernama “Project Crypto” saat menghadiri acara di Paris. Proyek ini menandai pergeseran dari pendekatan enforcement yang ketat menuju penerapan regulasi yang lebih jelas. Atkins menyatakan bahwa sebagian besar token tidak seharusnya diklasifikasikan sebagai sekuritas, sejalan dengan kerangka kerja MiCA di Eropa.

Rangkaian perkembangan ini memperlihatkan tren institusionalisasi crypto yang semakin kuat: dari ekspansi produk derivatif di AS, adopsi tingkat negara di luar negeri, hingga kejelasan regulasi di dalam negeri. Semuanya menjadi angin segar bagi prospek jangka panjang Bitcoin.

Analisis Teknikal Bitcoin

Pada grafik, harga Bitcoin sedang berkonsolidasi tepat di bawah level breakout di Rp1.873.972.200 ($113.800). Grafik 2 jam menunjukkan pola ascending triangle, yang ditandai oleh deretan higher lows yang terus menekan garis resistance mendatar.

Simple Moving Average (SMA) 50-periode berada di Rp1.842.278.724 ($111.896) dan terus mengalami tren naik. Sementara itu, SMA 200-periode berada tepat di bawah aksi harga saat ini, yaitu di Rp1.854.312.922 ($112.738), memperkuat area support utama.

Relative Strength Index (RSI) stabil di kisaran 64, mencerminkan momentum yang kuat namun belum memasuki wilayah overbought. Dua candlestick bullish berurutan mengonfirmasi dominasi pembeli di pasar. Jika harga Bitcoin berhasil ditutup di atas Rp1.873.972.200 ($113.800), proyeksi dari TradingView menunjukkan potensi kenaikan ke Rp1.902.847.400 ($115.400), kemudian ke Rp1.931.722.350 ($117.150), dan bahkan ke Rp1.955.783.673 ($118.617).

Breakout yang berkelanjutan bisa mendorong Bitcoin ke arah Rp2.057.292.500 ($125.000) dalam jangka menengah. Namun, jika gagal bertahan di atas Rp1.846.628.000 ($112.000), struktur bullish akan mulai melemah. Risiko penurunan ke area Rp1.829.979.000 ($111.000), Rp1.813.330.000 ($110.000), hingga Rp1.790.219.050 ($108.450) akan meningkat. Formasi candlestick bearish seperti engulfing pattern atau three black crows pada level resistance akan mengonfirmasi sinyal pembalikan arah.

Bagi para trader, setup ini memberikan skenario yang cukup jelas: posisi long layak diambil setelah ada konfirmasi breakout di atas Rp1.873.972.200 ($113.800), dengan batas stop-loss di bawah Rp1.829.979.000 ($111.000), dan target antara Rp1.931.722.350 ($117.150) hingga Rp2.057.292.500 ($125.000).

Dengan latar makro yang melemah, ekspansi produk institusional, dan adopsi global yang semakin luas, formasi triangle ini kemungkinan lebih mencerminkan landasan untuk reli besar berikutnya dibanding sekadar pergerakan jangka pendek. Jika momentum teknikal sejalan dengan perkembangan struktural, Bitcoin berpotensi menembus Rp2.136.970.000 ($130.000) lebih cepat dari perkiraan pasar.

Presale Bitcoin Hyper ($HYPER) Gabungkan Keamanan BTC dan Kecepatan Solana

Bitcoin Hyper ($HYPER) sedang memposisikan diri sebagai Layer 2 pertama yang berbasis Bitcoin, ditenagai oleh Solana Virtual Machine (SVM). Tujuan utamanya adalah memperluas ekosistem BTC dengan menghadirkan fitur smart contract, aplikasi terdesentralisasi (dApps), dan bahkan pembuatan meme coin yang cepat dan berbiaya rendah.

Kombinasi antara keamanan jaringan Bitcoin yang tak tertandingi dan kerangka kerja Solana yang sangat cepat membuka peluang penggunaan baru—termasuk bridging BTC secara instan dan pengembangan dApp yang dapat diskalakan.

Tim pengembang menekankan pentingnya kepercayaan dan skalabilitas. Proyek ini telah menjalani audit menyeluruh dari Consult, memberikan kepercayaan tambahan bagi investor terkait fondasi teknologi yang digunakan.

Saat ini, momentum presale terus meningkat. Dana yang berhasil dikumpulkan sudah melewati Rp244,0 miliar ($14,8 juta), dengan alokasi token yang tersisa semakin terbatas. Pada tahap presale saat ini, harga satu token HYPER hanya Rp212 ($0.012885). Namun, harga ini akan terus naik seiring berjalannya tahap presale.

Investor dapat membeli token HYPER langsung melalui website resmi Bitcoin Hyper, dengan metode pembayaran menggunakan crypto maupun kartu bank.

Kenaikan Harga di

Loading countdown...

Ingin Tahu Cara Gabung di Presale Bitcoin Hyper? Ini Panduannya!

Kalau Anda mulai penasaran dengan potensi Bitcoin Hyper sebagai proyek Layer-2 berbasis Bitcoin dan Solana, sekarang saat yang tepat untuk bertindak. Dengan harga token hanya Rp212 per HYPER, investor awal bisa memanfaatkan peluang ini sebelum harga naik ke tahap berikutnya. Untuk memahami langkah-langkahnya secara teknis dan mudah, jangan lewatkan artikel Cara Beli Bitcoin Hyper – Panduan Lengkap Para Trader. Panduan ini akan menjelaskan metode pembelian melalui crypto maupun kartu bank. Jangan tunda terlalu lama—alokasi presale semakin menipis dan minat investor meningkat cepat. Klik sekarang sebelum Anda tertinggal!

Potensi 2025: Bitcoin Hyper Bisa Ikuti Jejak BTC?

Jika Anda tertarik pada prospek jangka panjang Bitcoin Hyper ($HYPER), sekarang waktunya membaca ulasan prediktif tentang potensi harganya di tahun-tahun mendatang. Dengan adopsi cepat dan staking yang menguntungkan, tak heran jika token ini disebut-sebut sebagai altcoin terbaik selanjutnya. Simak prediksi harga lengkap di artikel Prediksi Harga Bitcoin Hyper (HYPER) 2025–2030, yang membahas skenario pertumbuhan hingga Rp8.000 dalam waktu beberapa tahun. Artikel ini akan membantu Anda menentukan apakah HYPER layak masuk ke portofolio Anda sebelum listing di bursa besar. Klik dan pelajari peluang besar di balik presale ini!

Catatan Akhir: Bitcoin, Makroekonomi, dan Peluang Baru Lewat Bitcoin Hyper

Bitcoin menunjukkan kekuatan teknikal di tengah penurunan PPI AS sebesar 0,1% yang menurunkan tekanan terhadap The Fed. Korelasi positif ini mendorong BTC bertahan di atas Rp1,87 miliar, membuka peluang breakout lebih lanjut.

Data makro dan regulasi global memperkuat narasi bullish, dari rencana futures institusional hingga proyek mining nasional. Ini menunjukkan bahwa crypto semakin diterima sebagai bagian dari sistem keuangan modern.

Bitcoin Hyper ($HYPER) muncul sebagai proyek altcoin dengan fondasi kuat, menggabungkan kekuatan jaringan BTC dan efisiensi Solana. Dengan ekosistem smart contract dan dApps, proyek ini menawarkan inovasi nyata.

Presale Bitcoin Hyper sudah melewati Rp244 miliar dan harga token terus meningkat seiring berjalannya tahap. Ini adalah sinyal jelas bahwa investor mulai mengenali potensi besar dari proyek ini.

Waktu sangat penting—aksi harga Bitcoin bisa memicu lonjakan minat terhadap proyek turunan seperti HYPER. Jangan lewatkan peluang strategis ini untuk masuk lebih awal dan memanfaatkan momentum sebelum hype mencapai puncaknya.

Kenaikan Harga di

Loading countdown...

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

 

Berita Bitcoin, Berita Kripto, Berita Prediksi Harga
Alvaro Pradipta

Alvaro Pradipta adalah analis crypto dan penulis senior di CoinSpeaker Indonesia dengan spesialisasi pada Bitcoin, Ethereum, dan aset digital berkapitalisasi besar. Dengan latar belakang di bidang Teknologi Informasi, Alvaro memiliki kemampuan untuk membedah aspek teknis blockchain sekaligus menjelaskan implikasinya terhadap harga dan adopsi. Sejak 2018, Alvaro aktif menulis ulasan pasar harian, analisis teknikal, dan liputan event crypto internasional. Gaya tulisannya memadukan analisis berbasis data dengan wawasan tren global, menjadikannya salah satu penulis yang banyak diikuti oleh pembaca setia CoinSpeaker Indonesia.

Artikel Terkait