Kripto Pilihan Para Whale: LINK, TON, dan Bitcoin Hyper Jadi Incaran

Dana Rp9T mengalir deras ke tiga altcoin: Chainlink, Toncoin, dan Bitcoin Hyper. Apa alasan mereka dan bagaimana cara Anda ikut cuan bareng whale? Baca selengkapnya!

Astari Nurani By Astari Nurani rinaldy Editor rinaldy Updated 6 mins read
Kripto Pilihan Para Whale: LINK, TON, dan Bitcoin Hyper Jadi Incaran

Whale tercatat menggelontorkan dana senilai Rp9 triliun ke tiga aset kripto utama, yakni Chainlink (LINK), Toncoin (TON), dan Bitcoin Hyper (HYPER). Pergerakan masif ini memicu perhatian pasar mengenai arah investasi selanjutnya.

Whale Masuk dengan Rp9 Triliun, Fokus ke Tiga Aset Kripto

Pada minggu ketiga bulan September, pasar crypto kembali mencatat aksi besar dari investor whale. Berdasarkan data on-chain, sekitar Rp9 triliun (setara $540 juta, kurs Rp16.681/USD) dialokasikan ke sejumlah altcoin tertentu.

Kapitalisasi pasar crypto secara keseluruhan juga tumbuh 3% dalam tujuh hari terakhir, menandakan adanya sinyal pemulihan. Lonjakan minat whale mendorong volume akumulasi altcoin naik hingga 29%. Momentum ini semakin memperjelas aset mana yang potensial untuk dikoleksi sejak dini.

Chainlink: Permintaan Oracle Dorong Akumulasi Whale

Chainlink (LINK) masih menjadi salah satu fokus utama whale. Data on-chain menunjukkan alamat whale dengan kepemilikan 100 ribu hingga 1 juta LINK menambah jutaan token baru. Nilainya setara triliunan rupiah, mencerminkan keyakinan besar terhadap prospek proyek ini.

Harga terkini LINK berada di $21,31 atau sekitar Rp355 ribu, dengan penurunan 1,33% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar mencapai $14,45 miliar (Rp241,2 triliun), sementara volume perdagangan harian tercatat $760,54 juta (Rp12,7 triliun).

Ekosistem LINK terus berkembang berkat meningkatnya permintaan oracle service di sektor DeFi. Kolaborasi dengan DualMint juga memperkuat peran LINK dalam tokenisasi Real World Asset (RWA).

Analis menargetkan harga jangka menengah di kisaran $47,15 atau Rp786 ribu. Aksi beli agresif whale di tengah koreksi harga memberi indikasi kuat akan potensi breakout. Dalam 48 jam terakhir, hampir 2 juta LINK berhasil terkumpul, menegaskan keyakinan besar investor besar terhadap prospeknya.

Baca juga: Daftar Koin Micin Terbaik untuk Dibeli di Indonesia Tahun 2025

Toncoin: Integrasi dengan Telegram Picu Arus Dana Besar

Toncoin (TON) juga menjadi magnet bagi dana besar. Aset ini terkait erat dengan ekosistem Telegram yang memiliki lebih dari 1,3 miliar pengguna global.

Harga terbaru TON berada di $2,81 atau Rp46.900, naik 1,02% dalam 24 jam terakhir. Market cap tercatat $7,15 miliar (Rp119,2 triliun), dengan volume perdagangan harian $135,36 juta (Rp2,25 triliun). Circulating supply saat ini mencapai 2,54 miliar TON dari total supply 5,14 miliar TON.

Whale tercatat menambah kepemilikan hingga 5% pada minggu lalu. Integrasi mini app, game, hingga pembayaran digital di Telegram menjadikan TON salah satu aset dengan nilai utilitas nyata.

Harga TON sebelumnya menghadapi resistensi di level $4. Namun, tren akumulasi whale membuka peluang breakout lebih awal di level $3,20 atau Rp53.400. Keterlibatan investor institusional dengan strategi jangka panjang menunjukkan keyakinan pada pertumbuhan ekosistem Telegram, bukan sekadar aksi spekulatif.

Baca juga: Daftar Coin Baru untuk Investasi di 2025: Rekomendasi Crypto Teratas

Bitcoin Hyper: Solusi Layer-2 Bikin Minat Meningkat Pesat

Bitcoin Hyper (HYPER) kini mencuri perhatian sebagai proyek yang menghadirkan solusi inovatif untuk masalah skalabilitas Bitcoin. Whitepaper menjelaskan integrasi Solana Virtual Machine (SVM) pada layer-2 Bitcoin yang mampu memproses lebih dari 65 ribu transaksi per detik.

presale bitcoin hyper

Teknologi ini menjaga keamanan Bitcoin sekaligus memberikan kecepatan transaksi tinggi dengan biaya rendah. HYPER berpotensi menjadi fondasi penting ekosistem Bitcoin generasi berikutnya.

Presale HYPER mendekati target akhir $18,01 juta (Rp300,5 miliar). Hingga kini, dana yang berhasil terkumpul mencapai $17,95 juta (Rp299,2 miliar). Harga presale saat ini adalah $0,012965 atau Rp216 per token. Investor dapat membeli langsung melalui situs resmi dengan ETH, USDT, maupun kartu kredit.

Analis menilai harga HYPER berpotensi naik hingga $0,21 (Rp3.510) pada akhir tahun. Dari level presale saat ini, peluang profit lebih dari 20 kali lipat masih terbuka. Program staking dengan imbal hasil tahunan hingga 66% semakin menarik bagi investor yang mencari pendapatan stabil di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Baca juga: Solana Meme Coin Terbaik untuk Investasi di Tahun 2025

Mau Ikut Presale Bitcoin Hyper? Begini Cara Belinya dengan Aman!

Minat tinggi dari investor besar membuktikan HYPER bukan sekadar proyek biasa. Namun, bagaimana cara membelinya dengan aman dan efektif? Cara Beli Bitcoin Hyper – Panduan Lengkap Beli dengan Aman menyajikan langkah-langkah praktis untuk ikut presale menggunakan ETH, USDT, atau kartu kredit. Anda juga akan belajar cara mengecek harga terkini, manfaat staking, dan strategi beli terbaik. Panduan ini sangat cocok bagi pemula maupun investor berpengalaman. Yuk, amankan posisi Anda sebelum harga naik ke level berikutnya!

cara membeli bitcoin hyper

Tertarik Raup Cuan 20X? Simak Prediksi Lengkap Harga HYPER!

Jika investor whale saja berani masuk besar ke Bitcoin Hyper, bagaimana dengan Anda? Banyak analis kini menilai potensi ROI dari token ini bisa mencapai 20x, apalagi melihat teknologi layer-2 berbasis SVM yang diusung. Prediksi Harga Bitcoin Hyper Tahun 2025–2030 mengulas lebih dalam tentang potensi lonjakan harga, target jangka panjang, dan perbandingan dengan altcoin lain. Jangan sampai Anda ketinggalan informasi penting yang bisa jadi penentu keputusan investasi Anda. Artikel ini mengurai skenario realistis dan spekulatif berdasarkan data presale dan analisis tren. Klik sekarang dan jadikan informasi ini senjata utama Anda sebelum presale berakhir!

Baca juga: Daftar Koin Naik 1000x di 2025 – Ulasan Lengkap

Bitcoin Hyper Siap Tancap Gas!

Whale kini memberi sinyal kuat terhadap tiga aset kripto: Chainlink, Toncoin, dan Bitcoin Hyper. Akumulasi masif menunjukkan arah strategis yang bisa menjadi peluang bagi investor ritel.

Chainlink memperlihatkan kekuatan naratif di sektor oracle dan tokenisasi, dengan dukungan kuat dari data on-chain. Sementara Toncoin memanfaatkan adopsi Telegram untuk mengukuhkan posisi utilitasnya di dunia nyata.

Namun, proyek dengan potensi terbesar justru datang dari Bitcoin Hyper. Dengan teknologi layer-2 berbasis SVM dan dukungan staking hingga 66% APY, HYPER hadir sebagai solusi konkret atas skalabilitas Bitcoin.

Presale HYPER kini mendekati akhir dengan total dana hampir $18 juta. Dari harga hanya Rp216 per token, analis memproyeksikan lonjakan hingga Rp3.510—peluang kenaikan lebih dari 20x lipat.

Bagi investor yang tidak ingin melewatkan momentum ini, ikut serta dalam presale Bitcoin Hyper bisa menjadi langkah cerdas. Momentum, teknologi, dan minat whale sudah terkumpul—tinggal keputusan Anda untuk bertindak.

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

 

Berita Kripto, Perbincangan Industri
Astari Nurani

Astari Nurani adalah kontributor CoinSpeaker Indonesia yang memiliki minat besar pada inovasi Web3 dan NFT. Lulus dari jurusan Komunikasi Massa, Astari menggabungkan kemampuan storytelling dengan data pasar untuk menciptakan artikel yang informatif dan menarik. Ia memulai penulisan tentang crypto pada 2019, tepat saat gelombang DeFi pertama mulai berkembang. Pengalamannya bekerja sama dengan berbagai komunitas blockchain di Asia membuat Astari memahami dinamika investor ritel di Indonesia. Ia sering menyoroti potensi proyek-proyek baru, sekaligus memberikan panduan investasi yang berbasis riset, sehingga pembaca mendapatkan perspektif yang lebih terarah sebelum mengambil keputusan.

Artikel Terkait