Prediksi Harga Bitcoin: BTC Sentuh $112K—Perangkap Bear atau Sinyal Beli?
Sementara BTC tergelincir ke $112K, Metaplanet dan Strategy menambah BTC dan presale Bitcoin Hyper capai Rp288 M. Apakah ini sinyal masuk altcoin baru?
Bitcoin saat ini diperdagangkan di level $112,737 atau sekitar Rp1,857 miliar (kurs Rp16.490/USD per 23 September 2025). Nilai tersebut mencatat penurunan 2,34% dalam 24 jam terakhir, dengan kapitalisasi pasar mencapai $2,24 triliun (Rp36.9 kuadriliun) dan volume perdagangan harian di atas $70 miliar (Rp1.15 kuadriliun). Meskipun harga melemah, narasi seputar adopsi institusional tetap kuat.
Ethereum sempat mencuri perhatian setelah BitMine Immersion yang dipimpin Tom Lee membeli ETH senilai $1,1 miliar (Rp18.1 triliun). Langkah ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemegang publik terbesar Ethereum. Namun aksi beli tersebut memicu koreksi 10% pada harga saham BitMine, seiring pasar mencerna kabar pembelian sekaligus rencana penggalangan modal baru.
Sementara itu, Bitcoin (BTC) turun sekitar 2,5% akibat rotasi modal menuju ETH. Walaupun demikian, BTC tetap mampu bertahan di atas $112,000 (Rp1,847 miliar), level yang dipandang trader sebagai penanda ketahanan harga.
Metaplanet Menambah Treasury Bitcoin Hingga 25.555 BTC
Dari sisi lain, perusahaan Jepang Metaplanet juga memperbesar treasury Bitcoin dengan tambahan 5.419 BTC senilai $633 juta (Rp10.4 triliun). Total kepemilikannya kini mencapai 25.555 BTC dengan valuasi mendekati $3 miliar (Rp49.5 triliun). Jumlah tersebut menjadikan Metaplanet sebagai pemegang korporasi terbesar kelima di dunia, meskipun sahamnya mengalami tekanan jual jangka pendek.
Selain itu, perusahaan milik Michael Saylor, Strategy, menambah 850 BTC senilai $100 juta (Rp1.64 triliun) setelah keputusan pemangkasan suku bunga The Fed. Total kepemilikan Strategy kini mencapai 639.835 BTC dengan valuasi $47,3 miliar (Rp780 triliun).
BitMine membeli ETH senilai $1,1 miliar dan menggeser fokus pasar
Metaplanet menjadi pemegang Bitcoin terbesar kelima di dunia
Strategy menambah kepemilikan hingga 639 ribu BTC pasca pemangkasan suku bunga
Pemangkasan Suku Bunga The Fed dan Permintaan Korporasi
Federal Reserve Amerika Serikat memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, yang kembali menghidupkan ekspektasi likuiditas. Langkah ini mendorong neraca institusional untuk memperbesar alokasi ke crypto. Walaupun pembelian Strategy senilai $100 juta lebih kecil dibanding akumulasi sebelumnya, langkah tersebut menegaskan keyakinan berkelanjutan terhadap aset ini.
Michael Saylor berpendapat bahwa volatilitas Bitcoin yang kini lebih rendah bukanlah kelemahan, melainkan tanda kedewasaan pasar dan kenyamanan institusi terhadap aset digital ini.
💥 BREAKING:
MICHAEL SAYLOR’S STRATEGY BOUGHT $100 MILLION WORTH OF $BTC
Akumulasi cepat Metaplanet juga mencerminkan tren lebih luas di kalangan korporasi Asia yang menjadikan BTC sebagai lindung nilai terhadap risiko mata uang. Meski harga saham perusahaan terkoreksi jangka pendek, yield Bitcoin milik Metaplanet telah mencapai 10,3% hanya dalam waktu kurang dari tiga bulan, memperkuat kepercayaan pasar terhadap strategi treasury berbasis crypto.
Dari sisi teknikal, grafik harga BTC/USD memperlihatkan pola head-and-shoulders reversal setelah level support $115,000 (Rp1,894 miliar) ditembus dan harga keluar dari channel naik. Saat ini, harga sedang menguji level pivot penting di 200-EMA pada $113,450 (Rp1,868 miliar). Jika gagal pulih, BTC berpotensi turun ke $110,850 (Rp1,827 miliar), dengan support lebih dalam di $108,750 (Rp1,792 miliar) dan $107,250 (Rp1,769 miliar).
Indikator momentum menunjukkan kecenderungan bearish. RSI berada di level 31 yang menandakan kondisi oversold, tetapi tanpa adanya konfirmasi bullish seperti pola hammer atau engulfing candle, pembeli tetap berhati-hati. Rebound bersih di atas $114,750–$116,150 (Rp1,890 miliar–Rp1,918 miliar) akan mengubah sentimen dan membuka peluang kembali ke $118,000 (Rp1,945 miliar).
Trader agresif berpotensi melakukan short di bawah $115,000 (Rp1,894 miliar), sedangkan investor sabar mungkin menunggu konfirmasi di kisaran $110,800 (Rp1,826 miliar). Struktur jangka panjang dengan higher lows sejak musim panas tetap terjaga, yang mengisyaratkan bahwa pelemahan saat ini bisa menjadi zona akumulasi.
Dengan aktivitas pembeli korporasi yang meningkat dan kejelasan regulasi yang semakin baik, Bitcoin berpeluang pulih dan bersiap untuk reli baru menuju $120,000 (Rp1,979 miliar) atau lebih tinggi saat 2026 semakin dekat.
Presale Bitcoin Hyper ($HYPER) Gabungkan Keamanan BTC dan Kecepatan Solana
Bitcoin Hyper ($HYPER) hadir sebagai proyek Bitcoin-native Layer 2 pertama yang menggunakan Solana Virtual Machine (SVM). Tujuannya adalah memperluas ekosistem BTC dengan menghadirkan smart contract berbiaya rendah, aplikasi terdesentralisasi (dApp), hingga penciptaan meme coin dengan kecepatan tinggi.
Kombinasi keamanan BTC yang tidak tertandingi dengan performa Solana membuka peluang baru, termasuk bridging BTC yang mulus serta pengembangan dApp yang lebih scalable.
Tim pengembang memberi penekanan besar pada aspek kepercayaan dan skalabilitas, dengan proyek yang telah diaudit oleh Consult sehingga memberi keyakinan bagi investor.
Momentum presale berkembang cepat. Total dana yang terkumpul telah menembus $17,5 juta (Rp288.6 miliar), dengan alokasi yang tersisa semakin terbatas. Pada tahap saat ini, harga token HYPER masih di $0.012955 (Rp213), namun harga akan meningkat seiring progres presale.
Mau Beli Bitcoin Hyper Sekarang? Panduan Ini Wajib Dibaca!
Banyak investor pemula bingung mulai dari mana saat ikut presale crypto. Namun dengan Bitcoin Hyper yang semakin diminati dan alokasi token makin terbatas, penting untuk tahu cara beli dengan aman dan efisien. Kami sudah siapkan panduan lengkap untuk memudahkan Anda mulai berinvestasi. Baca artikel Cara Beli Bitcoin Hyper – Panduan Lengkap Beli dengan Aman dan ikuti langkah demi langkahnya. Anda bisa membeli lewat crypto atau kartu bank dalam hitungan menit. Waktu terbaik untuk beli adalah saat ini, sebelum harga naik ke tahap berikutnya.
Siap-Siap Bitcoin Hyper Melejit? Lihat Prediksi Harganya di Sini!
Jangan biarkan peluang besar ini lewat begitu saja. Ketika Bitcoin menunjukkan sinyal akumulasi, aset baru seperti Bitcoin Hyper justru sedang menarik perhatian investor cerdas. Proyek ini memadukan keunggulan keamanan Bitcoin dengan kecepatan Solana. Untuk Anda yang tertarik melihat potensi jangka panjangnya, baca artikel Prediksi Harga Bitcoin Hyper Tahun 2025–2030 untuk mengetahui potensi ROI dan roadmap lengkapnya. Artikel ini cocok untuk investor yang ingin paham lebih dalam sebelum ikut presale. Jangan lewatkan penjelasan tentang level harga kunci dan target kenaikan yang ambisius.
Catatan Akhir: BTC Melemah, Tapi Peluang Baru Muncul!
Bitcoin saat ini memang dalam fase konsolidasi setelah gagal bertahan di atas $115K, tapi struktur jangka panjang tetap bullish. Koreksi yang terjadi justru membuka peluang akumulasi, terutama bagi investor yang mengincar rebound teknikal dan sentimen korporasi.
Kabar pembelian ETH oleh BitMine dan ekspansi kepemilikan BTC oleh Metaplanet serta Strategy menunjukkan bahwa institusi tetap bullish terhadap aset digital. Ini mengindikasikan bahwa penurunan saat ini bukan akhir tren naik, melainkan bagian dari transisi menuju level lebih tinggi.
Penting untuk memperhatikan level teknikal seperti $113,450 dan $110,800 sebagai acuan entry yang potensial. Namun, trader juga harus waspada jika support tidak bertahan, karena bisa memicu tekanan jual tambahan.
Bagi investor yang ingin diversifikasi dari BTC namun tetap ingin terhubung dengan ekosistem Bitcoin, presale Bitcoin Hyper adalah peluang yang layak dipertimbangkan. Aksi korporasi, likuiditas tinggi, dan inovasi Layer-2 jadi kombinasi sempurna untuk ROI jangka panjang.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Alvaro Pradipta adalah analis crypto dan penulis senior di CoinSpeaker Indonesia dengan spesialisasi pada Bitcoin, Ethereum, dan aset digital berkapitalisasi besar. Dengan latar belakang di bidang Teknologi Informasi, Alvaro memiliki kemampuan untuk membedah aspek teknis blockchain sekaligus menjelaskan implikasinya terhadap harga dan adopsi.
Sejak 2018, Alvaro aktif menulis ulasan pasar harian, analisis teknikal, dan liputan event crypto internasional. Gaya tulisannya memadukan analisis berbasis data dengan wawasan tren global, menjadikannya salah satu penulis yang banyak diikuti oleh pembaca setia CoinSpeaker Indonesia.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda setuju dengan hal tersebut.Ok