Michael Saylor kembali membeli BTC dalam jumlah besar. Di sisi lain, presale Bitcoin Hyper tinggal selangkah menuju lonjakan harga. Ikuti ulasan mendalamnya.
Perkembangan terbaru mengenai prediksi harga Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah BTC menyentuh angka Rp1.867.310.188 ($113.061), naik sebesar 1,27% dalam 24 jam terakhir. Volume perdagangan juga melonjak lebih dari 56%, mengindikasikan gelombang baru sentimen bullish.
Kenaikan ini terjadi setelah kabar bahwa Strategy Inc., perusahaan milik Michael Saylor, kembali membeli 1.955 BTC dengan total nilai sekitar Rp3,586 triliun ($217,4 juta).
Sementara itu, minat investor ritel mulai mengarah pada Bitcoin Hyper, solusi Layer-2 yang semakin populer karena presalenya mendekati target Rp247,4 miliar ($15 juta).
Strategy Tambah Portofolio Lewat Pembelian Bitcoin Senilai Rp3,5 Triliun
Strategy Inc. (sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy) secara resmi mengonfirmasi pada hari Senin bahwa mereka membeli 1.955 BTC dengan harga rata-rata sekitar Rp1.834.743.168 ($111.196) per koin. Dengan pembelian ini, total kepemilikan Bitcoin perusahaan tersebut kini mencapai 638.460 BTC, setara dengan lebih dari Rp105,9 triliun ($7,1 miliar) berdasarkan harga terkini.
Transaksi ini diungkapkan melalui laporan resmi Form 8-K kepada otoritas regulasi, yang juga mencantumkan bahwa saham perusahaan mencatatkan imbal hasil sebesar 25,8% sepanjang tahun berjalan, berkat pergerakan harga BTC.
Waktu pembelian ini dianggap sangat strategis. Aksi akumulasi dilakukan hanya beberapa hari setelah perusahaan tersebut ditolak masuk ke dalam indeks S&P 500, meskipun telah membukukan hasil kinerja keuangan kuartal kedua yang kuat.
Melalui unggahan di akun X miliknya, Michael Saylor menegaskan keyakinannya terhadap jangka panjang Bitcoin. Ia menulis, “Kami kini memiliki 638.460 BTC yang kami beli dengan total sekitar Rp68,6 triliun ($4,17 miliar) dengan rata-rata harga sekitar Rp1.216.220.400 ($73.800).”
Prediksi Harga Bitcoin Setelah Pembelian Ini
Model-model prediksi harga Bitcoin terbaru memperkirakan bahwa BTC kemungkinan mampu bertahan di atas level Rp1,815 miliar ($110.000) dalam jangka pendek, terutama jika permintaan dari institusi terus meningkat.
Analis dari QCP Capital mencatat ketahanan BTC, dengan menyatakan bahwa kemampuan koin ini untuk tetap berada di atas Rp1,815 miliar ($110.000) meski tidak masuk indeks S&P 500 adalah bukti kekuatan pasar.
Indikator teknikal saat ini menunjukkan sinyal bullish secara hati-hati. RSI harian berada di zona netral, sementara support mulai terbentuk di kisaran Rp1,833 miliar ($111.000), dengan area resistance terdekat berada di sekitar Rp1,898 miliar ($115.000).
Jika BTC mampu menembus batas resistance ini, maka jalur menuju Rp1,978 miliar ($120.000) akan terbuka, sebagai target psikologis selanjutnya. Strategi akumulasi dari Strategy Inc. di tengah volatilitas pasar memperkuat pandangan bahwa Bitcoin tetap menjadi aset lindung nilai inflasi jangka panjang dan alat cadangan kas korporat.
Pembelian Besar Lainnya Isyaratkan Minat Institusional yang Semakin Kuat
Pembelian BTC oleh Strategy Inc. bukan satu-satunya aksi dari kalangan institusi pada pekan ini. Investor teknologi asal Jepang, Metaplanet Inc., juga membeli 136 BTC senilai sekitar Rp25,1 miliar ($1,52 juta), sehingga total kepemilikan mereka kini menjadi 20,1 BTC.
Selain itu, negara El Salvador merayakan ulang tahun keempat sejak menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah dengan membeli 21 BTC tambahan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi dollar-cost averaging yang terus mereka jalankan.
Sementara itu, Strategy Inc. berhasil mengumpulkan lebih dari Rp3,3 triliun ($200,5 juta) melalui penjualan saham untuk membiayai pembelian Bitcoin terbaru mereka. Penggalangan dana ini termasuk penjualan 591.606 lembar saham melalui skema penawaran di pasar terbuka selama periode 2–7 September.
Meski saham Strategy (kode: MSTR) ditutup menguat 2,53% pada level Rp5.546.432 ($335,87), harga saham sempat turun di sesi pre-market menjadi sekitar Rp5.437.733 ($329,20), mencerminkan kehati-hatian investor di sektor teknologi secara lebih luas.
Kenapa Bitcoin Hyper Menarik Perhatian Investor Ritel
Saat institusi besar gencar mengakumulasi BTC, para investor ritel mulai melirik alternatif yang lebih cepat dan berbiaya rendah seperti Bitcoin Hyper.
Token $HYPER – yang kini sedang dalam tahap presale dengan harga Rp212 ($0,012885) – sudah mengumpulkan dana lebih dari Rp241,1 miliar ($14,6 juta). Kenaikan harga berikutnya akan segera terjadi jika angka ini menyentuh Rp246,5 miliar ($14,9 juta).
Berbeda dengan Bitcoin tradisional, Bitcoin Hyper menawarkan kecepatan transfer instan, biaya transaksi rendah, dan ekosistem DeFi yang dirancang untuk penggunaan sehari-hari.
Sebagai solusi Layer-2 yang dibangun di atas Solana Virtual Machine (SVM), Bitcoin Hyper memungkinkan transaksi dalam jumlah besar (bundled transactions) untuk diselesaikan hanya dalam hitungan detik. Platform ini bukan untuk menggantikan Bitcoin, melainkan untuk memperkuatnya.
Pengguna cukup mengirim BTC ke alamat khusus, dan akan langsung menerima jumlah yang sama di jaringan Hyper.
Hasilnya adalah transaksi super cepat, biaya nyaris nol, serta pengalaman pengguna yang lebih mulus untuk berbagai kebutuhan di dunia nyata.
Para pengembang juga bisa membangun aplikasi langsung di atas blockchain Bitcoin Hyper, termasuk fitur seperti staking, aplikasi DeFi, bahkan proyek meme coin – semuanya tetap terhubung dengan keamanan dari jaringan BTC asli. Singkatnya, Bitcoin Hyper hadir sebagai “adik” Bitcoin yang lebih cepat dan lebih fleksibel.
Presale $HYPER: Kesempatan Terakhir Sebelum Harga Naik
Saat artikel ini ditulis, dasbor presale Bitcoin Hyper menunjukkan bahwa tersisa kurang dari Rp4,9 miliar ($300.000) sebelum harga token naik ke level berikutnya.
Investor bisa berpartisipasi menggunakan ETH, USDT, SOL, BNB, atau bahkan kartu kredit dan debit.
Dengan waktu yang terus berjalan dan proyek ini hampir memasuki Stage 7, banyak pihak menilai inilah saat terbaik untuk masuk sebelum token listing di bursa terpusat (CEX) dan peluncuran di DEX berlangsung.
Apapun arah harga Bitcoin dalam jangka pendek – apakah menyentuh Rp1,978 miliar ($120.000) atau mengalami koreksi – Bitcoin Hyper tetap menjadi pilihan menarik. Khususnya bagi pengguna yang mencari utilitas nyata, kecepatan transaksi tinggi, dan peluang keuntungan dari token tahap awal. Kunjungi website resmi presale Bitcoin Hyper sekarang juga!
Jangan Lewatkan Update Penting Tentang Bitcoin Hyper dan Strategi Institusional!
Bila Anda tertarik mendalami bagaimana langkah institusi besar seperti Strategy Inc. bisa mempengaruhi harga BTC ke depan, Anda wajib membaca Prediksi Harga Bitcoin Hyper (HYPER) 2025–2030. Artikel ini menyajikan proyeksi lengkap dari sisi teknikal dan fundamental yang akan membantu Anda membuat keputusan cerdas di pasar crypto. Banyak investor ritel kini mulai membandingkan potensi Bitcoin dengan proyek seperti Bitcoin Hyper yang masih berada di tahap awal. Jangan sampai ketinggalan informasi penting tentang potensi ROI dan momentum presale $HYPER. Klik sekarang untuk membaca lebih lanjut dan pahami kenapa banyak orang yakin HYPER bisa meledak saat listing!
Jika Anda belum tahu cara ikut presale Bitcoin Hyper yang sedang naik daun ini, pastikan Anda membaca Cara Beli Bitcoin Hyper – Panduan Lengkap Para Trader. Panduan ini sangat cocok untuk pemula maupun trader berpengalaman yang ingin masuk ke proyek crypto tahap awal dengan mudah. Anda bisa membeli langsung dengan ETH, USDT, SOL, BNB, hingga kartu kredit. Hanya butuh beberapa langkah sederhana sebelum Anda bisa klaim token $HYPER dan ikut dalam pertumbuhan ekosistem Layer-2 ini. Jangan lewatkan! Lihat langkah-langkah pembeliannya sekarang juga sebelum presale berpindah ke tahap harga berikutnya!
Saat Institusi Serok BTC, Ritel Punya Peluang Lebih Cepat dengan Bitcoin Hyper!
Pembelian besar-besaran senilai Rp3,5 triliun oleh Strategy Inc. bukan hanya berita biasa—ini adalah sinyal kuat bahwa institusi besar masih sangat bullish terhadap Bitcoin meski di tengah ketidakpastian indeks dan makroekonomi global. Fakta bahwa BTC tetap bertahan di atas Rp1,86 miliar pasca berita tersebut mempertegas bahwa permintaan dari institusi bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan strategi jangka panjang.
Namun, peluang terbaik justru bukan hanya pada BTC. Ketika Bitcoin menjadi “emas digital” institusi, investor ritel kini punya senjata baru yang tak kalah menarik: Bitcoin Hyper ($HYPER). Dengan pendekatan Layer-2 yang dibangun di atas Solana Virtual Machine, proyek ini tidak sekadar mengandalkan hype—ia menawarkan kecepatan, efisiensi, dan utilitas nyata untuk penggunaan harian.
Presale Bitcoin Hyper saat ini berada di ambang kenaikan harga, dengan hanya tersisa sekitar Rp4,9 miliar ($300.000) sebelum masuk tahap berikutnya. Artinya, Anda masih punya peluang emas untuk masuk lebih awal dan menikmati harga dasar sebelum listing di bursa besar. Ini seperti membeli “adik Bitcoin” saat masih dalam tahap pertumbuhan, sebelum pasar menyadari potensinya.
Strategi akumulasi institusi seperti yang dilakukan oleh Michael Saylor bisa memacu gelombang optimisme baru di pasar. Namun, pertumbuhan terbesar biasanya justru datang dari token dengan kapitalisasi kecil yang memiliki teknologi superior dan adopsi awal yang kuat. Bitcoin Hyper masuk dalam kategori tersebut—dengan potensi lonjakan harga yang jauh lebih tinggi dari BTC dalam jangka pendek.
Jika Anda merasa tertinggal saat BTC melejit ke Rp1,8 miliar, maka inilah momen untuk menebusnya. Bitcoin Hyper bukan sekadar alternatif, melainkan peluang baru di tengah tren lama. Jangan tunggu hingga token ini diumumkan listing dan harganya melonjak berkali-kali lipat—ambil posisi Anda sekarang, sebelum pintu presale tertutup dan kesempatan menguap begitu saja. Kunjungi website resmi presale Bitcoin Hyper sekarang juga!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Alvaro Pradipta adalah analis crypto dan penulis senior di CoinSpeaker Indonesia dengan spesialisasi pada Bitcoin, Ethereum, dan aset digital berkapitalisasi besar. Dengan latar belakang di bidang Teknologi Informasi, Alvaro memiliki kemampuan untuk membedah aspek teknis blockchain sekaligus menjelaskan implikasinya terhadap harga dan adopsi.
Sejak 2018, Alvaro aktif menulis ulasan pasar harian, analisis teknikal, dan liputan event crypto internasional. Gaya tulisannya memadukan analisis berbasis data dengan wawasan tren global, menjadikannya salah satu penulis yang banyak diikuti oleh pembaca setia CoinSpeaker Indonesia.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda setuju dengan hal tersebut.Ok