Solana Bersinar, Bitcoin Hyper Muncul sebagai Proyek Layer-2 Paling Ambisius Tahun Ini
Solana mendekati ATH, namun presale Bitcoin Hyper menarik perhatian investor global dengan teknologi ZK-Rollup dan SVM. Peluang besar bagi Anda yang belum ikut altseason. Baca selengkapnya di sini!
Kebangkitan altcoin terus berlanjut, dan Solana (SOL) sekali lagi memimpin lonjakan pasar. Namun di balik sorotan terhadap altcoin papan atas, satu proyek baru bernama Bitcoin Hyper diam-diam menarik perhatian komunitas blockchain global. Proyek ini menjanjikan lompatan besar dalam hal skalabilitas Bitcoin dan saat ini sedang menggelar presale yang dinilai sebagai salah satu yang paling menjanjikan tahun ini.
Di tengah peningkatan permintaan akan infrastruktur blockchain yang lebih efisien, pertanyaan besarnya kini adalah: apakah Solana akan kembali mencetak rekor, atau akankah pemain baru seperti Bitcoin Hyper mencuri momentum pasar di akhir tahun 2025 ini?
Solana Kembali Diunggulkan, Dukungan Institusi Jadi Motor Utama
Harga Solana pada 18 September 2025 menembus US$246,44 (sekitar Rp4.035.000) setelah mengalami kenaikan 3,65% dalam 24 jam terakhir. Dengan market cap mencapai US$133,82 miliar dan volume perdagangan harian US$10,15 miliar, SOL kini memantapkan posisinya sebagai altcoin nomor enam terbesar di dunia.
Apa yang Menjadi Pendorong Utama Kenaikan SOL?
Arus masuk institusional sebesar US$1,72 miliar mulai mengalir deras ke jaringan Solana setelah munculnya rumor persetujuan ETF.
Lonjakan aktivitas DeFi, termasuk pencetakan US$2,25 miliar USDC di jaringan Solana, menunjukkan bahwa protokol-protokol keuangan terdesentralisasi kini mulai mengalihkan likuiditas dari Ethereum ke Solana.
Solana dikenal luas karena kemampuan memproses transaksi dengan waktu finalisasi sangat cepat (sub-second) dan biaya gas yang sangat rendah. Keunggulan ini membuatnya semakin dilirik sebagai alternatif nyata bagi aplikasi DeFi, NFT, dan sistem pembayaran lintas negara yang membutuhkan throughput tinggi.
Dengan jumlah pasokan beredar sekitar 543 juta SOL dari total 609 juta, Solana juga memiliki mekanisme inflasi dan burning yang cukup dinamis, memungkinkan jaringan tetap kompetitif dalam jangka panjang tanpa tekanan inflasi ekstrem seperti yang terjadi pada beberapa altcoin lainnya.
Altcoin Season: Solana Memimpin, Tapi Bukan Satu-Satunya Bintang
Data terbaru menunjukkan dominasi Bitcoin berada pada titik terendah dalam tiga tahun terakhir, sementara Altcoin Season Index menembus angka 78, yang merupakan sinyal kuat pergeseran minat pasar ke altcoin.
Analis seperti Michaël van de Poppe melihat pola ini sebagai cerminan dari awal fase bull market yang mirip dengan periode 2019–2020. Namun tidak semua altcoin besar telah bergerak. Menurut analis Virtual Bacon, altcoin seperti Avalanche (AVAX), Chainlink (LINK), Dogecoin (DOGE), dan Cardano (ADA) diprediksi akan menyusul reli Solana dalam waktu dekat.
Tapi ada satu nama lain yang tidak boleh diabaikan — Bitcoin Hyper.
Bitcoin Hyper: Proyek Layer-2 Inovatif yang Bisa Mengubah Arah Masa Depan Bitcoin
Di tengah dominasi Ethereum dan Solana dalam ruang smart contract, Bitcoin justru tertinggal dalam hal inovasi fungsional. Di sinilah Bitcoin Hyper mengambil peran besar.
Bitcoin Hyper adalah solusi Layer-2 yang sedang dikembangkan untuk memperluas kapabilitas jaringan Bitcoin dengan cara memanfaatkan Solana Virtual Machine (SVM) dan ZK-Rollup sebagai fondasi teknologinya. Tujuannya adalah membuat transaksi BTC menjadi:
Lebih cepat (nyaris instan)
Lebih murah (hampir tanpa biaya gas)
Lebih fleksibel (siap untuk DeFi, staking, meme coin, dan dApps)
Presale Masih Berlangsung, Antusiasme Melonjak
Token HYPER kini tersedia dalam presale resmi dengan harga US$0,012935 atau sekitar Rp211 per token. Hingga kini, total dana yang sudah dikumpulkan mencapai US$16,52 juta (lebih dari Rp270 miliar).
Transaksi besar terjadi setiap menit. Salah satu wallet bahkan membeli 43.200 HYPER dalam satu kali transaksi. Selain ETH, USDT, dan BNB, pembayaran kini juga bisa dilakukan dengan kartu kredit, memperluas akses investor global.
Tokenomics: Distribusi yang Mendorong Pertumbuhan Nyata
Struktur tokenomics Bitcoin Hyper dibuat untuk mendorong partisipasi jangka panjang dan pertumbuhan organik:
30% untuk pengembangan teknologi
25% treasury komunitas dan ekspansi bisnis
20% kampanye pemasaran global
15% reward staking dan giveaway komunitas
10% disiapkan untuk listing CEX dan DEX
Staking sudah tersedia di platform dengan estimasi imbal hasil 69% per tahun, salah satu APY tertinggi di kategori presale 2025. Hingga September, sudah lebih dari 758 juta HYPER yang terkunci di staking pool.
Masih bingung Cara Dapat Reward dari Staking Bitcoin Hyper hingga 69% APY? Berikut Data Lengkapnya!
Presale Bitcoin Hyper bukan cuma soal beli token murah—tapi juga soal cuan pasif dari staking! Saat ini, lebih dari 758 juta HYPER sudah di-stake dan investor bisa menikmati reward hingga 69% APY. Ini artinya, dengan hanya membeli dan mengunci token, Anda sudah bisa mengembangkan portofolio Anda tanpa perlu trading. Jika belum tahu cara ikutan, langsung baca panduannya di Cara Beli Bitcoin Hyper agar tidak ketinggalan momentum emas ini. Ingat, kesempatan seperti ini jarang datang dua kali. Apalagi proyek ini dibangun dengan teknologi tercepat dari Solana dan ZK-Rollup—bukan kaleng-kaleng.
Solana Sudah Naik, Sekarang Saatnya Buru Bitcoin Hyper?
Banyak analis meyakini Solana sudah dekat dengan harga puncaknya. Di sisi lain, Bitcoin Hyper masih dalam fase awal, dengan harga hanya Rp211 per token! Ini memberi ruang pertumbuhan jauh lebih besar dibanding altcoin besar lain. Teknologinya pun menjanjikan: mempermudah transaksi BTC, DeFi, dan staking lewat Solana VM. Sebelum tokennya listing dan harganya meroket, lebih baik pahami dulu potensi ROI-nya lewat Prediksi Harga Bitcoin Hyper yang kami bahas di artikel khusus. Potensi 10x atau bahkan 100x masih sangat realistis di tahap ini!
Solana terus menunjukkan ketangguhannya sebagai altcoin unggulan dengan performa harga yang mendekati ATH. Didukung oleh arus institusi dan lonjakan aktivitas di sektor DeFi, SOL semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin altcoin season tahun ini.
Namun di balik dominasi SOL, muncul satu pesaing baru yang mulai mengancam spotlight altcoin besar: Bitcoin Hyper. Dengan pendekatan unik menggabungkan kecepatan Solana VM dan kekuatan Bitcoin Layer-1, HYPER menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki proyek lain—skalabilitas Bitcoin yang nyata dan terbuka untuk DeFi.
Presale Bitcoin Hyper saat ini memberikan momentum luar biasa, baik dari segi harga (masih Rp211) maupun potensi imbal hasil staking hingga 69% APY. Jumlah token yang sudah di-stake menunjukkan kepercayaan komunitas yang besar, dan ini bisa menjadi indikator awal tren bullish pasca-listing.
Bagi investor yang terlewat FOMO Solana, presale HYPER bisa menjadi peluang kedua yang lebih awal, lebih murah, dan lebih terukur. Dengan roadmap jelas menuju peluncuran mainnet dan integrasi dApps BTC, HYPER punya landasan kuat untuk tumbuh eksponensial dalam 6–12 bulan ke depan.
Jika Anda mencari presale dengan use-case kuat, dukungan teknologi canggih, dan reward nyata, Bitcoin Hyper layak dijadikan prioritas sebelum altcoin season mencapai puncaknya. Langkah kecil hari ini bisa menjadi titik balik portofolio Anda di masa depan.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Ajira Maheswari adalah jurnalis dan penulis konten crypto yang fokus pada perkembangan blockchain, DeFi, dan tren altcoin global. Latar belakang pendidikannya di bidang Ekonomi Digital membawanya memahami keterkaitan antara teknologi keuangan dan regulasi di pasar Asia Tenggara. Ajira memulai kariernya sebagai penulis keuangan sebelum beralih sepenuhnya ke sektor aset digital pada tahun 2020.
Ia dikenal karena gaya penulisan yang analitis namun mudah dipahami, membuat topik kompleks seperti tokenomics dan analisis pasar lebih ramah bagi pembaca awam. Di CoinSpeaker Indonesia, Ajira rutin menulis artikel prediksi harga, liputan presale token, dan analisis makro ekonomi yang memengaruhi pasar kripto.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda setuju dengan hal tersebut.Ok