Strategy kembali mencetak langkah besar di dunia crypto setelah mengumumkan pembelian Bitcoin terbaru di tengah penurunan harga. Perusahaan investasi milik Michael Saylor ini mengumumkan lewat press release bahwa mereka telah membeli 850 $BTC dengan nilai total $99,7 juta atau sekitar Rp1,87 triliun (kurs Rp16.541/USD). Harga rata-rata yang dibayarkan berada di level $117.000 atau sekitar Rp1,94 miliar per 1 BTC.
Kini, Strategy memegang Bitcoin senilai lebih dari $72 miliar atau setara Rp1.191 triliun dan menunjukkan tidak ada tanda melambat meskipun kondisi pasar crypto sedang penuh gejolak. Untuk menambah cadangan Bitcoin tersebut, Strategy menjual hampir $100 juta sahamnya sendiri. Langkah ini menjadi sinyal kuat mengenai keyakinan perusahaan terhadap masa depan Bitcoin, walau harga $BTC masih jauh dari rekor tertinggi (ATH) $124.000. Saat ini, harga $BTC turun ke level $113.000 atau sekitar Rp1,87 miliar.
Keyakinan investor besar seperti Strategy juga tercermin pada tren retail investor yang mulai memburu presale Bitcoin Hyper ($HYPER). Proyek ini menghadirkan Layer-2 revolusioner untuk mengoptimalkan potensi penuh Bitcoin dan berhasil menarik perhatian komunitas retail.
Mengapa Strategy Membeli Bitcoin Sekarang?
Saham Strategy (MSTR) yang terdaftar di Nasdaq sempat jatuh ke titik terendah lima bulan pada awal September di sekitar $320 atau Rp5,29 juta per lembar. Perusahaan kemudian memilih fokus pada Bitcoin yang kinerjanya lebih baik dibanding saham MSTR. Dalam sebulan terakhir, MSTR mencatat penurunan 6,2%, sementara $BTC hanya turun 1,6% pada periode yang sama.
Retail investor sempat khawatir dengan volatilitas Bitcoin setelah koreksi dari level ATH, tetapi investor institusi seperti Saylor melihat kondisi ini sebagai peluang membeli Bitcoin lebih murah sebelum harganya bangkit kembali.
Sejarah pembelian Strategy memperlihatkan pola konsisten. Bahkan saat crypto stagnan pada 2022, perusahaan tetap melakukan dollar-cost averaging untuk menambah cadangan Bitcoin dengan keyakinan bahwa industri ini akan pulih. Penjualan saham untuk membeli $BTC juga bukan pertama kalinya dilakukan.
Strategi dagang Saylor menjadi indikator kuat bahwa masa depan crypto tetap berpihak pada Bitcoin. Inilah alasan kami menyoroti proyek yang saat ini mulai dilirik retail investor untuk bertahan di tengah badai crypto – Bitcoin Hyper ($HYPER).
Bitcoin Hyper – Layer-2 Berbasis Solana dengan Kecepatan Tinggi dan Biaya Rendah
$HYPER adalah token resmi dari Bitcoin Hyper, solusi Layer-2 yang dirancang untuk membawa jaringan Bitcoin ke era modern. Proyek ini mengintegrasikan Solana Virtual Machine (SVM), sehingga menghadirkan skalabilitas Solana ke dalam ekosistem Bitcoin.
Bitcoin terbukti sebagai aset investasi yang kuat, terbukti dari keberhasilan Strategy yang terus menambah kepemilikan. Namun, Bitcoin tidak efisien untuk penggunaan sehari-hari karena transaksi lambat dan biaya tinggi membuat transfer kecil tidak praktis.
Dominasi Bitcoin membuatnya berpotensi menjadi cryptocurrency paling lengkap bila mendapat dukungan tambahan. Bitcoin Hyper hadir untuk menjembatani kebutuhan itu dengan menghadirkan integrasi Solana yang memungkinkan banyak aplikasi baru berjalan di atas Bitcoin.
Skalabilitas yang lebih baik membuat transaksi di jaringan Bitcoin Hyper dapat diproses lebih cepat dengan biaya lebih rendah. Selain itu, dukungan SVM menambah kemampuan smart contract sehingga memungkinkan hadirnya berbagai dApps seperti crypto swap, perdagangan NFT, hingga layanan DeFi lainnya.
Pemegang $HYPER juga mendapat hak suara melalui Bitcoin Hyper DAO, yang memberikan kesempatan menentukan arah pengembangan proyek.
Presale $HYPER mencerminkan antusiasme pasar. Hingga kini, lebih dari $17,7 juta atau sekitar Rp293 miliar berhasil terkumpul. Investor besar (whales) juga ikut berpartisipasi, dengan pembelian individu senilai $161.300 (Rp2,67 miliar) dan $100.600 (Rp1,66 miliar).
Saat ini, harga $HYPER berada di $0.012965 atau sekitar Rp214 per token, dengan opsi staking hingga 66% APY. Berdasarkan prediksi harga Bitcoin Hyper, token ini berpotensi menutup tahun di $0.20 atau sekitar Rp3.308. Artinya, potensi ROI mencapai sekitar 1.443% dari harga saat ini.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Astari Nurani adalah kontributor CoinSpeaker Indonesia yang memiliki minat besar pada inovasi Web3 dan NFT. Lulus dari jurusan Komunikasi Massa, Astari menggabungkan kemampuan storytelling dengan data pasar untuk menciptakan artikel yang informatif dan menarik. Ia memulai penulisan tentang crypto pada 2019, tepat saat gelombang DeFi pertama mulai berkembang.
Pengalamannya bekerja sama dengan berbagai komunitas blockchain di Asia membuat Astari memahami dinamika investor ritel di Indonesia. Ia sering menyoroti potensi proyek-proyek baru, sekaligus memberikan panduan investasi yang berbasis riset, sehingga pembaca mendapatkan perspektif yang lebih terarah sebelum mengambil keputusan.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda setuju dengan hal tersebut.Ok