Whale Serbu Ethereum, Solana, dan Chainlink: Tapi Bitcoin Hyper Justru Jadi Kartu As Berikutnya?

Whale sedang gila-gilaan beli ETH, SOL, dan LINK. Tapi justru Bitcoin Hyper yang mencuri spotlight dengan presale murah dan reward staking tinggi.

Astari Nurani By Astari Nurani rinaldy Editor rinaldy Updated 9 mins read
Whale Serbu Ethereum, Solana, dan Chainlink: Tapi Bitcoin Hyper Justru Jadi Kartu As Berikutnya?

Saat sebagian besar investor ritel masih bertanya-tanya apakah waktu tepat untuk masuk pasar telah tiba, para whale crypto justru sudah bergerak cepat. Dalam beberapa hari terakhir, arus akumulasi dan aksi profit-taking miliaran rupiah telah tercatat pada berbagai token besar—mulai dari Ethereum dan Solana, hingga token baru seperti ASTER dan PUMP.

Namun di balik semua aktivitas ini, sebuah nama yang relatif baru mulai mencuat dalam radar para analis dan investor awal: Bitcoin Hyper ($HYPER).

Apa yang mereka tahu dan mungkin Anda lewatkan? Mari kita kupas seluruh dinamika ini dari sudut pandang whale, data on-chain, dan momentum presale yang sedang berkembang cepat.

Ethereum: Aksi Akumulasi Terbesar Sejak 2018, Supply Shock Semakin Nyata

Data dari platform on-chain terkemuka seperti Glassnode dan Lookonchain menunjukkan bahwa investor besar Ethereum kembali melakukan pembelian agresif. Dalam 4 bulan terakhir, wallet dengan kepemilikan 1.000–10.000 ETH telah menambahkan 818.410 ETH, senilai sekitar $2,5 miliar (Rp41,617 triliun).

Data dari platform on-chain terkemuka seperti Glassnode dan Lookonchain menunjukkan bahwa investor besar Ethereum kembali melakukan pembelian agresif. Dalam 4 bulan terakhir, wallet dengan kepemilikan 1.000–10.000 ETH telah menambahkan 818.410 ETH, senilai sekitar $2,5 miliar (Rp41,617 triliun).

Sementara itu, wallet berisi lebih dari 10.000 ETH juga melonjak ke angka 1.200—tertinggi sejak puncak bullrun tahun 2021.

Yang lebih mengejutkan, cadangan ETH di exchange besar terus menipis. Dengan harga ETH saat ini di kisaran $4.410 (Rp7347800), pasar bisa jadi sedang bersiap untuk “supply squeeze” besar.

Sementara itu, wallet berisi lebih dari 10.000 ETH juga melonjak ke angka 1.200—tertinggi sejak puncak bullrun tahun 2021. Yang lebih mengejutkan, cadangan ETH di exchange besar terus menipis. Dengan harga ETH saat ini di kisaran $4.410 (Rp7347800), pasar bisa jadi sedang bersiap untuk "supply squeeze" besar.

Para analis memproyeksikan bahwa jika pola akumulasi ini mengikuti sejarah 2018, Ethereum bisa saja bergerak menuju harga lima digit—bahkan mencapai $15.000–$25.000 (Rp249 juta–Rp416 juta) sebagaimana diprediksi oleh Tom Lee.

Baca juga: Daftar Koin yang Akan Listing di Binance| Peluang Investasi Menjanjikan di 2025

Chainlink: Pola Pennant Bullish Didukung Akumulasi Whale

Chainlink juga tidak kalah menarik. Selama 48 jam terakhir, whale wallet yang memegang antara 100.000–1 juta LINK telah membeli 2 juta token LINK, saat harga berkonsolidasi di kisaran $24 (Rp399.528).

Menurut analis teknikal Batman, LINK saat ini sedang membentuk bullish pennant yang sangat rapi di antara support $22–$23 dan resistance di $25–$26.

Menurut analis teknikal Batman, LINK saat ini sedang membentuk bullish pennant yang sangat rapi di antara support $22–$23 dan resistance di $25–$26.

chainlink exchange reserve

Michaël van de Poppe, analis teknikal terkemuka, juga menyoroti LINK sebagai salah satu struktur terbaik di pasar saat ini, dengan potensi reli hingga 160% terhadap BTC, jika breakout terjadi dari zona resistensi utama di 0.0004389 BTC.

Tambahan data dari CryptoQuant menunjukkan cadangan LINK di bursa telah turun ke 159 juta token, angka terendah sejak Juni 2022—menandakan pasokan yang semakin ketat, dan potensi lonjakan harga jika permintaan meningkat.

Baca juga: Daftar Koin Receh Crypto Terbaik untuk Dibeli pada Tahun 2025

Solana: Kombinasi Aksi Borong dan Realisasi Profit yang Terukur

Solana ($SOL) menunjukkan dinamika unik. Di satu sisi, whale wallet “HsYrgw” baru saja menambahkan 11.233 SOL senilai $2,75 juta (Rp45,778 miliar), hanya seminggu setelah membeli $16 juta SOL. Ini mengindikasikan keyakinan terhadap potensi reli lanjutan, terutama menjelang persetujuan ETF Altcoin Season yang sedang diproses di SEC AS.

Solana ($SOL) menunjukkan dinamika unik. Di satu sisi, whale wallet “HsYrgw” baru saja menambahkan 11.233 SOL senilai $2,75 juta (Rp45,778 miliar), hanya seminggu setelah membeli $16 juta SOL. Ini mengindikasikan keyakinan terhadap potensi reli lanjutan, terutama menjelang persetujuan ETF Altcoin Season yang sedang diproses di SEC AS.

Namun, sisi lain menunjukkan aksi ambil untung dari token terkait ekosistem Solana.

Dua whale wallet—6AkVuG dan 58teLV—baru saja menjual total 738,98 juta token PUMP (Solana-based memecoin) dengan nilai transaksi mencapai $5,22 juta (Rp86,936 miliar). Keuntungan yang diraih masing-masing mencapai 149% dan 133%, hanya dalam dua bulan.

Harga SOL saat ini stabil di sekitar $240 (Rp3.995.280), dan analis memperkirakan potensi kenaikan jangka pendek sebesar 20%, mirip dengan pola pergerakan historis milik Binance Coin (BNB).

Harga SOL saat ini stabil di sekitar $240 (Rp3.995.280), dan analis memperkirakan potensi kenaikan jangka pendek sebesar 20%, mirip dengan pola pergerakan historis milik Binance Coin (BNB).

Baca juga: Coinbase Listing Terbaru 2025: Koin Baru yang Siap Masuk Bursa

ASTER dan Potensi Jaringan Multi-Chain: Whale Masuk dengan Strategi Akumulasi

Astar Network ($ASTER) juga mencatat aksi pembelian besar.

Dalam waktu hanya 7 jam, sebuah whale wallet membeli 6,486 juta ASTER senilai $7,595 juta (Rp126,465 miliar) dengan harga rata-rata $1,17 (Rp19.518).

Astar dikenal sebagai platform yang menjembatani Ethereum dan Polkadot. Dengan proyek Web3 dan infrastruktur dApps yang sedang berkembang, whale melihat ASTER sebagai calon pemain besar berikutnya di sektor interoperabilitas blockchain.

Data dari Nansen menunjukkan peningkatan aktivitas wallet aktif sebesar 15% dalam seminggu, dan volume perdagangan mulai melonjak di bursa seperti Binance dan OKX. Jika harga berhasil menembus resistance di $1.25, ASTER bisa menjadi katalis altseason berikutnya.

Baca juga: Solana Meme Coin Terbaik untuk Investasi di Tahun 2025

Bitcoin Hyper: Proyek Baru yang Diam-diam Mengumpulkan Ratusan Miliar

Di tengah hiruk-pikuk akumulasi ETH dan LINK, serta aksi ambil untung PUMP dan SOL, satu proyek presale bernama Bitcoin Hyper ($HYPER) mulai menunjukkan pertumbuhan eksponensial.

Di tengah hiruk-pikuk akumulasi ETH dan LINK, serta aksi ambil untung PUMP dan SOL, satu proyek presale bernama Bitcoin Hyper ($HYPER) mulai menunjukkan pertumbuhan eksponensial.

Proyek ini adalah Layer-2 untuk Bitcoin yang menggunakan Solana Virtual Machine (SVM) untuk memungkinkan transaksi cepat, murah, dan mendukung staking serta dApps.

Saat ini, presale telah mengumpulkan $17,33 juta (Rp288,562 miliar) dari target $17,62 juta. Harga token masih berada di $0.012955 (Rp215) dan akan naik setelah target tercapai.

Yang menarik, ratusan transaksi wallet ritel mulai tercatat setiap jam, di antaranya:

  • Pembelian 50.400 $HYPER senilai $653 (Rp10,8 juta)
  • Pembelian 21.400 $HYPER senilai $277 (Rp4,6 juta)
  • Pembelian 3.400 $HYPER senilai $44 (Rp730.468)

Arsitektur Teknologi Bitcoin Hyper: Layer-2 yang Siap Dipakai

Bitcoin Hyper terdiri dari empat tahap kerja utama:

  1. Bridge: Pengguna mengirim BTC ke alamat Bitcoin, diverifikasi oleh smart contract, dan dicetak BTC Layer-2 di jaringan Bitcoin Hyper.
  2. Layer-2 Operation: Transaksi instan, staking, DeFi, dan peluncuran meme coin bisa dilakukan.
  3. ZK-Rollup Verification: Transaksi diringkas dengan ZK Proofs, dan disinkronkan ke jaringan Bitcoin asli.
  4. Withdrawal: BTC bisa dikembalikan ke Layer-1 secara trustless dan otomatis.

Arsitektur Teknologi Bitcoin Hyper: Layer-2 yang Siap Dipakai

Arsitektur ini secara teknis melampaui Lightning Network, dengan throughput setara Solana dan keamanan level Bitcoin.

Baca juga: Crypto Presale Terbaik untuk Dibeli di 2025

Tokenomics, Fitur, dan Potensi ROI $HYPER

$HYPER adalah token asli jaringan Bitcoin Hyper, dengan utilitas sebagai berikut:

Presale saat ini masih di fase awal, dan harga akan naik secara bertahap. Dengan proyeksi analis menyebutkan potensi harga mencapai $0.21–$0.30 (Rp3.329–Rp4.993), investor awal bisa meraih ROI hingga 1.500% dalam 6–12 bulan.

Fitur utama lainnya termasuk:

  • Infrastruktur untuk meme coin di Bitcoin.
  • Trustless Bridge ke ETH, BNB, dan Solana.
  • Kompatibel dengan wallet seperti Best Wallet dan MetaMask.
  • 100% presale tanpa VC allocation (komunitas-first).

Waktu Hampir Habis: Bitcoin Hyper Masuk Fase Akhir Presale

Dengan jumlah dana yang sudah terkumpul mencapai $17,336,031 (Rp288,562 miliar) dari target $17,625,523 (Rp293,637 miliar), presale Bitcoin Hyper nyaris memasuki fase penutupan. Setelah angka tersebut tercapai, harga akan naik secara otomatis—dan investor baru tidak akan lagi mendapatkan harga termurah saat ini di $0.012955 (Rp215) per token.

Yang menarik, ekosistem staking di Bitcoin Hyper sudah aktif, dengan total reward sebesar 199,77 HYPER per blok Ethereum. Reward ini didistribusikan selama 2 tahun dan bisa diklaim begitu fitur claim resmi dirilis.

Dengan lebih dari 787 juta token HYPER telah di-stake, partisipasi komunitas terus meningkat, menjadikan Bitcoin Hyper bukan hanya sebagai investasi, tetapi juga aset aktif yang menghasilkan.

Baca juga: Daftar Coin Baru untuk Investasi di 2025: Rekomendasi Crypto Teratas

Strategi: Bagaimana Investor Ritel Bisa Masuk Sebelum Terlambat?

Jika Anda adalah investor ritel yang ingin mengikuti pola whale, namun dengan modal yang lebih kecil, Bitcoin Hyper menyediakan jendela peluang yang sangat jelas:

cara membeli bitcoin hyper

Anda bisa membeli $HYPER langsung di situs resmi menggunakan ETH, USDT, BNB, atau kartu kredit. Token akan diklaim melalui jaringan Solana atau Ethereum, tergantung metode pembayaran Anda.

Jangan Lewatkan Peluang Awal dengan Harga Murah!

Saat LINK masih berjuang menembus resistance penting, banyak investor mulai mencari alternatif yang punya potensi lonjakan lebih cepat. Di sinilah presale Bitcoin Hyper menarik perhatian. Proyek ini sedang berada di fase awal dengan harga token yang masih rendah dan potensi imbal hasil besar dari staking. Apalagi, $HYPER menawarkan teknologi Layer 2 berbasis SVM yang cepat dan aman. Untuk memahami mekanisme pembelian token ini lebih jelas, baca panduan lengkapnya di Cara Beli Bitcoin Hyper. Jangan sampai kehilangan momentum emas ini sebelum harga naik setelah listing!

Prediksi Harga $HYPER Bisa Jadi Game Changer!

Jika Chainlink bisa melonjak menuju Rp498.180 setelah breakout, bagaimana dengan token baru yang belum menyentuh pasar publik? Bitcoin Hyper disebut-sebut bisa menciptakan tren baru dengan pendekatan layer 2 Bitcoin yang unik. Reward staking tinggi dan antusiasme komunitas memberi sinyal kuat. Prediksi harga awal memperkirakan kenaikan signifikan bila roadmap berjalan mulus. Cari tahu analisis lengkapnya dan potensi ROI-nya di Prediksi Harga Bitcoin Hyper. Saat investor besar mulai mengoleksi, ini bisa jadi waktu terbaik untuk masuk lebih awal.

Breakout LINK, Momentum HYPER

Chainlink saat ini berada dalam fase krusial untuk menembus resistance Rp415.150. Breakout di zona ini bisa membuka jalan menuju target harga Rp498.180, bahkan lebih tinggi. Namun, kegagalan menembus resistance dapat membawa LINK kembali menguji level support rendah.

Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya momentum dalam dunia crypto. Ketika kondisi teknikal mendukung dan kepercayaan investor besar meningkat, peluang breakout sangat mungkin terjadi. Hal ini juga relevan dengan presale Bitcoin Hyper yang sedang berlangsung.

Dengan reward staking tinggi dan teknologi Layer 2 yang solid, Bitcoin Hyper punya peluang menjadi altcoin generasi baru. Investor awal yang masuk saat harga masih rendah berpotensi meraih keuntungan besar saat listing nanti. Apalagi, total dana presale terus meningkat—menunjukkan antusiasme pasar nyata.

Bagi Anda yang menunggu breakout berikutnya di pasar, ini bisa jadi momen kunci untuk mengambil langkah. Pelajari roadmap Bitcoin Hyper, evaluasi risikonya, dan bila cocok—bergabung di presale sebelum harga naik. Momentum seperti ini tidak datang dua kali.

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

 

Berita Altcoin, Berita Kripto
Astari Nurani

Astari Nurani adalah kontributor CoinSpeaker Indonesia yang memiliki minat besar pada inovasi Web3 dan NFT. Lulus dari jurusan Komunikasi Massa, Astari menggabungkan kemampuan storytelling dengan data pasar untuk menciptakan artikel yang informatif dan menarik. Ia memulai penulisan tentang crypto pada 2019, tepat saat gelombang DeFi pertama mulai berkembang. Pengalamannya bekerja sama dengan berbagai komunitas blockchain di Asia membuat Astari memahami dinamika investor ritel di Indonesia. Ia sering menyoroti potensi proyek-proyek baru, sekaligus memberikan panduan investasi yang berbasis riset, sehingga pembaca mendapatkan perspektif yang lebih terarah sebelum mengambil keputusan.

Artikel Terkait