Golden Cross Solana Picu Lonjakan 14% Setelah Perusahaan China Gelontorkan Rp330 Miliar ke BTC, ETH, dan SOL
Solana memperpanjang reli kenaikannya dengan tambahan 2% ke level Rp3.765.252 ($228), didorong oleh aliran dana segar senilai Rp330 miliar dari merek fesyen China, MOGU, serta pembelian token BONK senilai Rp82,5 miliar oleh Safety Shot yang terdaftar di Nasdaq. Dengan pola golden cross terbentuk dan RSI di angka 65, harga SOL kini mengincar resistensi di kisaran Rp3.960.000–Rp4.127.000 sambil menjaga support penting di sekitar Rp3.586.653.
Harga Solana menembus Rp3.765.252 ($228) usai menerima aliran dana institusi: Rp330 miliar dari MOGU dan tambahan treasury BONK Rp82,5 miliar oleh Safety Shot.
Golden cross di grafik harian memicu lonjakan harga 14% dalam sepekan, dengan RSI tetap di bawah level jenuh beli.
Level teknikal utama: support di Rp3.586.653–Rp3.435.872, resistensi di Rp3.960.000–Rp4.127.000 seiring pelaku pasar memantau momentum permintaan institusi.
Aliran Dana dari MOGU Dorong Harga SOL Tembus Tertinggi Sejak Februari
Harga Solana (SOL) kembali mencetak kenaikan signifikan dengan melonjak 2% ke atas Rp3.765.252 ($228) pada hari Kamis, mencatat level tertinggi sejak Februari 2025. Kenaikan ini dipicu oleh masuknya dana dari perusahaan fesyen asal Tiongkok, MOGU.
Dalam siaran pers resmi, MOGU menyampaikan bahwa dewan direksinya telah menyetujui alokasi hingga Rp330 miliar ($20 juta) ke dalam aset digital, terutama Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL), sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset treasury perusahaan.
$MOGU – MOGU
🔹Approves Strategic Allocation of Up to US$20 Million to Digital Currencies
🔹Primarily Bitcoin, Ethereum, and Solana,
🔹Very Low Float/ OS near 7m shares
Aliran dana dari korporasi China ini menunjukkan bahwa tren adopsi crypto oleh korporasi semakin meluas, mengikuti langkah perusahaan besar di AS seperti Bitmine dan Sol Strategies, dan kini mulai menjangkau pasar global.
Tidak hanya itu, di ekosistem Solana, perusahaan yang terdaftar di Nasdaq, Safety Shot (SHOT), mengumumkan pembentukan anak perusahaan bernama BONK Holdings LLC untuk menjalankan strategi aset digital yang agresif.
Dalam pengumumannya, perusahaan ini menyatakan telah menambahkan Rp82,5 miliar ($5 juta) dalam bentuk BONK, memecoin terbesar kedua di jaringan Solana berdasarkan kapitalisasi pasar. Kini, total treasury BONK mereka telah melampaui Rp1,041 triliun ($63 juta).
Harga Solana Mulai Tunjukkan Potensi Koreksi Jangka Pendek?
Lonjakan harga Solana sebesar 2% pada hari Kamis sebenarnya menjadi kenaikan harian terendah dalam sepekan ini, setelah mencatatkan empat hari berturut-turut kenaikan sejak hari Minggu ketika SOL dibuka di Rp3.302.000 ($200). Meski dua aliran dana korporat masuk bersamaan, pergerakan harga yang relatif datar menunjukkan bahwa aksi ambil untung (profit-taking) mulai meredam dampak bullish dari sentimen institusi.
Prediksi Harga Solana: Mampukah Momentum Golden Cross Bawa SOL ke Rp4,1 Juta?
Grafik harian Solana menunjukkan sinyal golden cross yang aktif. Rata-rata pergerakan (moving average) 5 hari kini telah melampaui MA 8 dan 13 hari di awal pekan ini—sinyal teknikal yang sering diasosiasikan dengan tren bullish yang berkelanjutan.
Tidak heran bila Solana telah mencatatkan kenaikan harga sebesar 14% dalam 4 hari berturut-turut sejak golden cross terbentuk. RSI saat ini berada di level 65, yang masih memberikan ruang untuk kenaikan lebih lanjut sebelum memasuki area overbought.
Harga Solana kini diperdagangkan di Rp3.736.434 ($226), jauh di atas support awal yang berada di area MA 5 hari yaitu Rp3.586.653 ($217).
Jika SOL mampu bertahan di atas Rp3.637.980 ($220), target kenaikan berikutnya adalah Rp3.960.000 ($240) sebelum menguji kembali level Rp4.127.250 ($250)—yang terakhir dicapai pada awal Januari lalu.
Sebaliknya, bila gagal mempertahankan support utama di Rp3.586.653 ($217), arah momentum bisa bergeser turun ke Rp3.435.872 ($208) di mana rata-rata MA 13 hari berfungsi sebagai support sekunder.
Volume perdagangan Solana juga meningkat 4% dalam sehari, lebih dari dua kali lipat kenaikan harga, menunjukkan bahwa para trader spekulatif mulai masuk ke posisi panjang (long) untuk memanfaatkan katalis permintaan korporat yang kemungkinan belum sepenuhnya terefleksi dalam harga.
Presale SUBBD Mulai Dilirik Seiring Adopsi Institusi terhadap Solana Meningkat
Di tengah meningkatnya permintaan institusi terhadap Solana, proyek-proyek tahap awal dengan fitur utilitas inovatif seperti SUBBD ($SUBBD) mulai mendapatkan perhatian pasar.
SUBBD merupakan platform berbasis AI yang dirancang untuk kreator konten, menggabungkan interaksi antara kreator dan penggemar dengan penggunaan nyata di dunia nyata (real-world utility).
Saat ini, harga token SUBBD berada di Rp924 ($0.056) per token. Presale-nya telah mengumpulkan dana sebesar Rp20,31 miliar ($1,23 juta) dari target Rp22,14 miliar ($1,34 juta). Hanya tersisa beberapa tier diskon, menjadikan momen ini sebagai peluang terbatas bagi investor awal.
Thousands of people are already paying subscriptions to AI creators ♥️
Peluang Besar SUBBD di Tengah Arus Dana Solana, Jangan Lewatkan!
Di tengah melonjaknya minat institusi terhadap Solana, proyek seperti SUBBD menawarkan potensi pertumbuhan yang tak kalah menarik. Dengan teknologi AI dan model real-world utility, SUBBD menjanjikan revolusi dalam interaksi kreator dan penggemar. Kini presale-nya hampir mencapai hard cap, dan harga token masih berada pada level diskon. Momentum ini bisa menjadi momen strategis untuk masuk lebih awal sebelum permintaan melonjak lebih tinggi. Jangan sampai tertinggal dari investor lain yang sudah mengamankan posisinya. Pelajari caranya di Cara Beli SUBBD Token (SUBBD) – Panduan Lengkap 2025.
Prediksi Harga SUBBD Bikin Investor Awal Semakin Optimistis
Dengan harga presale SUBBD yang terus naik dan pendanaan hampir mencapai target, banyak analis memperkirakan token ini bisa menjadi salah satu bintang di pasar altcoin 2025. Terlebih lagi, proyek ini punya pondasi kuat dengan utilitas dunia nyata yang jarang dimiliki token lain. Kombinasi fitur inovatif dan dukungan institusi terhadap Solana membuka jalan bagi lonjakan harga SUBBD. Jika Anda ingin tahu seberapa besar potensi keuntungannya dalam jangka menengah hingga panjang, simak ulasan lengkap di Prediksi Harga SUBBD ($SUBBD) Tahun 2025—2030. Jangan sampai hanya jadi penonton ketika token ini mencetak sejarah!
Catatan Akhir: Momentum Solana dan Peluang SUBBD yang Tak Boleh Dilewatkan
Solana kembali membuktikan kekuatannya di pasar crypto dengan mencetak lonjakan 14% dalam seminggu. Golden cross yang terbentuk di grafik harian menjadi sinyal teknikal kuat bagi reli jangka menengah. Apalagi didukung aliran dana institusi dari China dan Nasdaq, tren bullish ini bisa terus berlanjut.
Kehadiran dana Rp330 miliar dari MOGU serta tambahan Rp82,5 miliar dari Safety Shot mempertegas meningkatnya kepercayaan korporasi global terhadap crypto, khususnya SOL dan ekosistemnya. Volume perdagangan yang meningkat dua kali lipat dari harga memperlihatkan minat spekulatif juga ikut menyala.
Namun, potensi koreksi tetap ada. RSI sudah mendekati zona overbought, sementara profit-taking mulai terlihat dari stagnasi harian. Karena itu, investor cermat mulai mencari alternatif strategis yang masih undervalued.
Di sinilah SUBBD tampil sebagai opsi menjanjikan. Dengan harga token yang masih diskon dan adopsi fitur AI berbasis utilitas nyata, SUBBD bisa jadi salah satu token berkinerja tinggi berikutnya di tengah reli Solana. Jangan tunggu sampai presale-nya ditutup—ambil langkah sekarang sebelum semuanya terlambat. Kunjungi web resmi presale SUBBD sekarang juga!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Coinspeaker Indonesia. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Coinspeaker Indonesia tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Ajira Maheswari adalah jurnalis dan penulis konten crypto yang fokus pada perkembangan blockchain, DeFi, dan tren altcoin global. Latar belakang pendidikannya di bidang Ekonomi Digital membawanya memahami keterkaitan antara teknologi keuangan dan regulasi di pasar Asia Tenggara. Ajira memulai kariernya sebagai penulis keuangan sebelum beralih sepenuhnya ke sektor aset digital pada tahun 2020.
Ia dikenal karena gaya penulisan yang analitis namun mudah dipahami, membuat topik kompleks seperti tokenomics dan analisis pasar lebih ramah bagi pembaca awam. Di CoinSpeaker Indonesia, Ajira rutin menulis artikel prediksi harga, liputan presale token, dan analisis makro ekonomi yang memengaruhi pasar kripto.
Kami menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami. Jika Anda terus menggunakan situs ini, kami akan menganggap Anda setuju dengan hal tersebut.Ok